Standarisasi Penilaian Anthurium Resmi KAI
Dari rapat kerja pengurus pusat KAI di Hotel Puri Merbabu Asri Boyolali 19-20 Januari 2008 lalu, berhasil merumuskan standarisasi penilaian kontes Anthurium dan tata cara penyelenggaraan kontes.
Sebelum menjadi keputusan resmi rapat kerja pengurus pusat. Lebih dulu draf atandarisasi penilaian dan tata cara penyelenggaraan kontes digodok dalam putaran focus group discussion yang melibatkan para pengurus dan dewan pakar KAI. Adapun Standarisasi Penilaian Anthurium resmi KAI sebagai berikut:
STANDARISASI PENILAIAN
Standarisasi penilaian kontes tanaman hias (Anthurium) dalam pot (pot plant) terbagi dalm 4 kriteria, yaitu:
1. PERFORMANCE (penampilan), dibagi dalam 3 item, terdiri dari : kesan / sosok, dimensi dan keserasian antara tanaman dan wadah / pot. Penampilan, memiliki bobot penilaian 30%.
2. KESEHATAn, terbagi dalam kesehatan secara klinis, fisik dan akar. kesehatan, memiliki bobot penilaian 35%.
3. KARAKTER, secara spesifik terdiri dari karakter bentuk, warna dan tekstur. Karekter, memiliki bobot penilaian 25%.
4. KELANGKAAN, terbagi menjadi 3 hal, yaitu kelangkaan usia, spesies / varian dan mutasi. Kelangkaan, memiliki bobot penilaian 10%.
Penerapan penilaian dari masing-msing item memakai interval antara 0 - 9. Denagan asumsinya : 0 - 3 (kurang), 4 - 6 (sedang), 7 - 9 (baik).
Standarisasi penilaian kontes Anthurium dan tata cara penyelenggaraan kontes ini diharapkan dapat menjadikan panduan bagi para kontestan untuk menyiapkan tanaman yang hendak disertakan dalam kontes, sehingga perlu disampaikan juga beberapa pamahaman yang berkaitan dengan:
KESEHATAN:
Kesehatan tanaman dalam format penilaian kontes Anthurium secara garis besar terbagi dalam kesehatan klinis, keshatan fisik dan kesehatan akar.
- Kesehatan Klinis, yaitu tanaman tidak dalam kondisi terserang bakteri, jamur dan hama penyakit atau bekas penyakit, dalam pemberian nilai jelas berbeda anatara tanaman yang dalam kondisi sakit, bekas sakit dan kondisi sehat.
- Kesehatan Fisik, yaitu : tanaman tidak dalam kondisi rusak secara fisik, misalnya daun sobek, tangkai atau cabang patah / terpotong, daun tampak menguning bekas terbakar karena cahaya matahari yang berlebihan dsb. Namun secara umun kita harus bisa mempertimbangkan segi-segi kesulitan perawatan, dalam hal ini antara lain dapat kita bandingkan dengan jumlah daun, cabang dan usia tanaman tersebut.
- Kesehatan Akar, untuk melihat kesehatan akar melalui beberapa indikator yaitu, ditandai dengan kondisi daun yang tampak layu, mengeriput atau apabila batang kita sentuh tanaman dan media akan tergoyang (hal ini sering terjadi pada tanaman yang baru ditanam atau belum lama pergantia pot, sehingga perakarannya belum sempurna).
KARAKTER:
Karakter tanaman tergantung dari spesies atau varia tanaman tersebut, namun secara umum hal ini dapat dilihat dari hal-hal yang mendasar seperti corak, wara, bentuk dan tekstur tanaman tersebut.
- Karakter Corak, secara umum banyak terdapat pada tanaman daun atau tanaman bunga yang mempunyai motif / pola, disini peran imajinasi dan kejelian juri berperan penting dalam pemberian nilai.
- Karakter Warna, penilaian karakter warna dititk beratkan pada kecerahan warna asli dari tanaman tersebut, secara umun dilihat dari daunm penggunaan pengkilap yag berlebihan hendaknya juri mengurangi nilai. Sedang untuk tanaman bunga lebih dilihat pada kecerahan warna bunga.
- Karakter Bentuk, pada karakter ini juri harus melihat secara utuh bentuk tanaman tersebut, mulai dari bentuk daun, tangkai, batang atau cabang.
KELANGKAAN:
kelangkaan dari keberadaan suatu tanaman dari sisi spesies / varian, kelainan (mutasi) bentuk maupun warna, semisal kristata dan atau varigata. Juga usia dari tanaman tersebut cukup langka, langka atau langka sekali.
Standarisasi Penilaian Anthurium Resmi KAI
Artikel Terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar