Watermaliense Dicurigai Biangnya Gen Hitam

Watermaliense Dicurigai Biangnya Gen Hitam

 


Melihat sosoknya, terutama yang masih remaja, tentulah meragukannya dia si Black Anthurium. Pasalnya, daunnya justru normal hijau, tangkai (peiole) juga begitu. Namun kenapa Watermaliense juga punya nama Anthurium Negro?? Selidik punya selidik, nama Watermaliense itu diambilkan dari Watermall, nama sebuah kota di Belgia tempat si negro kali pertama diindentifikasi.

Namun jangan salah, meski dikenali pertama di Eropa, Watermaliense ternyata banyak ditemukan di Costa Rica dan Cplumbia. Nah.. yang berkelir coklat gelap cenderung menghitam seperti kusam, adalah yang hidup di gunung-gunung di Amerika Selatan itu.

Yang bikin kondang dan kemudian menjadi salah satu namanya, The Black Anthurium, sebetulnya adalah tongkolnya. Mulai tangkai sampai tongkolnya dan terutama seludang tongkolnya memang hitam bles.

Saat pecinta Anthurium daun mulai gemar melakukan persilangan demi mendapatkan bunga (seludang) yang beraneka warna, Watermaliense-lah yang dipakai sebagai gen pengisi warna hitamnya. Dari sini kemudian Watermaliense terus dikembangkan sebagai pengisi warna hitamnya. Bahkan saat pecinta Anthurium daun ikutan memakainya sebagai pemberi warna hitam.

Entah sudah berlangsung berapa lama, yang jelas gen hitamnya menyergap kemana-mana. Termasuk saat serbuksarinya menyerbuki nectar yang ada di tongkol hookeri, maka muncullah hookeri hitam. Yang anehnya, genhitam itu justru merayap tak hanya di tongkolnya saja tetapi sampai ke tangkai (petiole) daun, daun hingga ke urat daun.

L.H. Bailey dan Nash yang mengidentifikasinya, juga mengakui itu. Menurutnya sebetulnya anggota Pochyneurium itu sebetulnya ada dua, hidup di dataran rendah yang kurang menghitam, dan yang hidup di atas 100 dpt yang berkecenderungan berkelir hitam.

Yang jelas, Watermaliense berbeda dengan Anthurium Cobrerense yang hidup di ketinggian puncak pegunungan Andes. Keduanya agak mirip, terutama di biji buah (oce)-nya yang hitam legam. Tapi buah Cobrerense jauh lebih gelap.

Albovariegata
Si Negro Mencoba Berganti Kelir 


Selain menghitam saat umurnya sudah masuk dewasa, Anthurium Watermaliense jega demwn menjadi varigata. Karena itu sampai ada subspesies-nya yang memang khas, daunnya varigata. Namanya Anthurium watermaliense subsp albovariegata.

Jenis ini sekarang juga tengah digandrungi di kawasan Amerika dan Rusia buat tanaman indoor.

Menurun Sampai Black Beauty?

Kekuatan gen hitam watermaliense dicurigai oleh pakar-pakar Anthurium Indonesia, menurun sampai ke jenis-jenis yang sekarang tengah ngetop. Sebut saja Burgundi, Black Beauty dan Black Selvit.

Lihatlah bentuknya secara keseluruhan. Bertangkai panjang, daunnya sepintas mirip keluarga brownii, seandainya saja dengan Corong dewasa, relatif mirip. Tapi daun yang sudah tua, malah lebih dekat ke Anthurium kuku bima.

Daunnya itu juga bisa tumbuh membongsor sampai sepanjang 50 cm dan lebar sekitar 30 cm. Secara keseluruhan, tinggi tanaman epifit ini bisa mencapai 1,5 meter.

Saat masih muda, memang tak menunjukkan tanda-tanda bakalan jadi negro. Apalagi yang hidup di dataran menengah di bawah 100 m dpl. Namun yang hidup "sejuk" di dataran tinggi, saat umurnya lewat 3 tahun maka kecenderungan menjadi gelap mulai terlihat.

Anthurium Bunga

Bila dialah biangnya gen hitam, ada baiknya dicoba untuk  dimintai warisan kelir gelapnya itu.  Coba saja dari beberapa "turunannya", misalnya ke kultivar-kultivar Anthurium andreanum (Anthurium bunga) untuk dikawinkan dengan hookeri. Akankah nanti bisa melahirkan anakan berdaun khas hookeri namun berkelir kegelapan.


Ada yang sudah mencoba??

Watermaliense Dicurigai Biangnya Gen Hitam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar