Asyiknya Bermain Genetika

Dalam dunia hybrid Anthurium tidak ada istilah "pasti". Semua breeder Anthurium hybrid akan memaklumi hal demikian karena indukan yang digunakan sebagai "pewaris" gen banyak yang tidak diketahui silsilahnya secara lengkap.
Anthurium hybrid yang ada sekarang juga belum diketahui lagi keturunan (F) ke berapa. Sebab indukannya sendiri adalah tergolong hybrid yang merupakan hasil silangan dari hybrid-hybrid yang lain.

Lain halnya jika indukan yang akan disilangkan berasal dari spesies aslinya (bukan hybrid). Kalau memang antar spesies yang disilangkan, maka hukum Mandel bisa belaku sekaligus bisa ditentukan keturunan yang akan "lahir" nantinya. Sepertiga genetis mengikuti induk jantan, sepertiga genetis lagi mengikuti induk betina dan sepertiga lagi campuran gen kedua induknya.

Nung sendiri berhasil mengotak-atik Anthurium di nurserinya dengan indukan hybrid dan spesies asli. Hasilnya banyak hybrid dan varian baru yang dilahirkan dengan keunggulan punya karakter aneh-aneh.
Pada waktu itu, ia bersama ibunya membeli beberapa tanaman indoor, dengan mendapat bonus Anthurium hybrid (silangan) ukuran daun sekitar 10 cm. Melalui proses perawatan, Anthurium tadi punya karakter yang benar-benar beda (menyimpang) dengan Anthurium lain yang ada dipasaran.
Seperti diketahui, Anthurium yang ada di pasaran pada waktu itu dapat digolongkan menjadi 4 kelompok besar:
1. Keluarga Jemani.
2. Keluarga Hookeri.
3. Keluarag Wave of Love.
4. Keluarga Corong.
Kalau diperkecil lagi, masih ada kelompok spesies, kelompok khusus (eksklusif) dan kelompok warna.

Nung pun ikut-ikutan latah memberi nama Anthurium koleksinya dengan nama Black Boy. Uniknya biji-biji yang sudah matang berwarna orange hingga menyerupai biji Hookeri Super red asal Thailand. Dari sejumlah biji tadi, tumbuhlah tanaman-tanaman baru (indukan) yang kemudian melakukan persilangan sendiri (alami) dengan "sesamanya" di sebelahnya.
Black Boy Lahirkan 5 Varian
Dari tongkol Black Boy tadi dihaslkan 5 varian yang berbeda. Black Boy sendiri tidak diketahui silsilahnya sehingga menggugah Nung membuat pedoman tersendiri yakni turunan Black Boy dianggap (F1). Sementara varian-varian dari F1 itu meliputi:
1. F1 A Black Boy (karakternya sama seperti induknya).
2. F1 B Black Boy ( hookeri batang pajang merah sampai serat daun, daun sedikit bergelombang dengan posisi tegak).
3. F1 C Black Boy (Wave of Love batang pendek merah sampai serat daun).
4. F1 D Black Boy (hookeri batang panjang merah sampai serat daun, daun gelombang dengan posisi tegak).
5. F1 E Black Boy (karakter seperti induknya tetapi warna tangkai hijau).

Nung mengamati, dari kelima varian tersebut, tangkainya ada yang berwarna hijau (F1E). Ada beberapa sebab munculnya warna hijau itu, yakni:
Anthurium tersebut kawin sendiri (kawin serumah) dengan bantuan angin, serangga. Dengan demikian moyangnya kemungkinan ada yang bertangkai hijau. Kedua, Anthurium tersebut berselingkuh dengan Anthurium lain yang kemungkinan bertangkai hijau, papar ung menjelaskan.
Asyiknya Bermain Genetika
Artikel Terkait:
Asyiknya Bermain Genetika
Cara Mengatasi Hama Anthurium
Mau Sisik Jemani Makin Menonjol?
Spesies Langka Sukses Dibiakkan Di Semarang
Anthurium itu Sebetulnya Tak Manja
Tongkol Jantan-Betina, Kok Bikin Saya Bingung
Kenali Karakter Daun Sejak Bibitan
Mutasi atau Kesalahan Aklimatisasi?
Memprospek Jemani Mini Size
Spesies yang Lagi Diminati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar