Split Bisakah Menjamin Kemiripan?

Split Bisakah Menjamin Kemiripan?


Lebih baik membeli hasil splitan ketimbang dari pembiakan generatif bila menginginkan hasil yang jelas dan bukan gambling. Karena hasil dari splitan, tentu saja bila displit dari indukan seperti yang diinginkan, Cobra misalnya, akan sama persis seperti induknya.

Sedang yang dari hasil pengembang biakan secara generatif (dari biji) akan sangat susah untuk mendapatkan anakan sama persis induknya. Secara alami memang tidak mungki bisa mendapatkan anakan yang persis dengan induknya. Variasinya sangat banyak. Apalagi bila indukan itu bukanlah spesies atau hybrid (hasil persilangan beda jenis).

Padahal belum ada yang memastikan Anthurium itu bersifat apomiksis, yakni tanaman yang penyilangannya tidak membutuhkan bantuan tangan manusia tapi hasilnya sama dengan induknya.

Untuk kasus Cobra, banyak yang sudah membuktikan, dari mengecambahkan sekitar 100 biji, paling banter bisa mendapatkan anakan yang sama persis seperti induknya hanya 1 bibitan saja. Atau probabilitasnya tak melebihi 1% (karena itu menjadi sangat mahal..ya)

Adapun ciri-ciri produk split atau dari biji sebenarnya bisa dengan mudah dilihat. Yang dari split, umumnya proses pertumbuhan daunnya relatif lebih cepat. Tak melalui prose daun generasi pertama yang umumnya berbentuk bulat-bulat. Tapi langsung membentuk mirip daun generasi terakhir (induknya). Tunasnya bergulung, memanjang lalu membuka.

Itu bila tanaman tadi didapat dari split bonggol, yakni bonggol dari indukan yang dipotong kemudian ditanam dan kemudian menumbuhkan tunas-tunas baru. Tunas-tunas itu kemudian setelah cukup umur dan keluar akar lalu dipotong hingga jadilah individu tanaman (bibitan ) baru.

Namun untuk kultivar-kultivar favorit umumnya langkah spliting dilakukan bukan memalui teknik split bonggol. Tapi split daun. Yakni menyeplit (memotong) 1-2 daun dari indukannya. Pemotongan itu tentu saja harus disertakan sebagian bonggol dan akar dari indukannya.

Dari 1-2 helai daun tadi proses pertumbuhan akan tetap berlangsung normal karena masih disertai bonggol dan akar. Nah, dalam  waktu beberapa saat kemudian (1-2) bulan dari bonggol tadi akan muncul tunas-tunas baru yang pertumbuhannya jauh lebih cepat dibanding pembiakan dari biji atau dari split bonggol. Daunnya, langsung akan tumbuh membesar mendekati 1-2  daun yang dibawa dari indukan asalnya.

Untuk mengetahui ciri pastinya, biasanya pedagang akan menunjukkan sisa bonggolnya hingga tetap bisa terlihat di permukaan media tanam. Posisi daun yang 1-2 helai tadi juga tak terlihat tak simetris. Terlihat mengumpul di salah satu sisi saja. Memang kurang bagus dilihat, namun saat mulai tumbuh tunas-tunas  baru biasanya akan mulai menyebar posisinya hingga suatu saat tanaman tadi juga akan terlihat roset (daunnya kompak memutari batangnya).

Split Bisakah Menjamin Kemiripan?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar