Mengenal Varian Jemani

Mengenal Varian Jemani

Anthurium jemani paling sering disilangkan, bermula dengan hookeri, sehingga dihasilkan jenis baru dengan daun tegak atau berujung runcing. Atau dengan wave of love, menghasilkann jemani dengan tepi berombak, ketika jenis baru itu disilangkan lagi dengan jemani, sifat jemani kembali dominan, terbukti dari daun yang kaku, tebal, bentuk panjang, jemani dengan ujung runcing, urat kasar, dan tegas. Kini, tidak kurang dari 50 varian telah dihasilkan. Selebihnya masih mirip satu sama lain. Untuk membedakan satu varian dengan yang lain, muncul berbagai penamaan. Misalnya daun bulat, pucuk merah, jaipong, tanduk kol, mangkuk, wayang, dan kobra. Belakangan muncul nama naga, perfecta, air mancur, black kobra, king kobra, twister, greenflame, pagoda, sprinkle, dan lain-lain
.Contoh :



Anaconda
Ujung daun bulat dan berombak di bagian pangkal daun.






Big Curly
Daunnya bergelombang besar, motif urat sedikit sehingga daun tampak mulus. Tampaknya
jenmanii ini hasil persilangan dengan spesies lain.


Black bowl
Bentuk daun seperti mangkok berwarna hitam.







Black kobra
Bentuk daun mirip kepala kobra hitam.









Black Jenmanii
Sosok jenmanii yang masih sangat nyata, meski telah disilang dengan “Black Anthurium”


Black jenmanii mini
Dihasilkan dari jenmanii mini dengan “Black Anthurium”








Black King Kobra
Daunnya melengkung ke belakang dan berwarna hijau.

Black Naga
Sosok daun mirip kol karena melengkung, panjang dengan ujung membulat. Urat-uratnya pun
tegas dan nyata. Perbedaan pada warna yang kehitaman dan berukuran lebih kecil.







Black Twister
Pangkal daun melintir dan berwarna gelap.









Grand duke of laceleave
Bulat dan daun lebih lebar


Brave Heart
Pucuk merah menambah nilai daun bulat.


Cobra
Daun lebar dan tebal diwarisi dari “kol”,urat kasar diwarisi dari sawi.








Comet
Ujung daun memanjang membentuk buntut sehingga disebut juga “Kol Buntut”.






Cool super
Jenis anthurium kol tetapi sudah sangat dewasa sehingga menghasilkan daun
super.





Esmeralda
Daun memanjang dengan ujung tumpul,serat kasar,susunan daun rapi.


Fishbone
Urat dan anak urat daun jelas, sehingga membentuk ‘tulang ikan'

God Bless
Daunnya yang melengkung seolah tangan-tangan berdoa.







Golden
Bagian goldennya adalah punggung daun, sedangkan permukaan atas, hijau kekuningan. Yang menarik pucuknya merah sehingga muncul nuansa 3 warn
a.
 
Golden daun bulat
Daun kekuning-kuningan dangan ujung membulat.

Golden daun mawar
Daun yang kekuning-kuningan tersusun rapi miip bunga mawar.







Green leave
Bentuk jenmanii mangkok dengan warna hijau solid.








Jaipong
Bentuk panjang dengan ujung runcing, membengkok di tengah daun dengan pinggir meliuk.
Urat harus dominant. Semakin melengkung kian bagus, idealnya pucuk merah. Disebut
juga”streaptease”


King Cobra
Motif urat daun berbeda dengan cobra, tetapi daun juga membengkok kebelakang.
Mangkok mini
Bentuk daun melengkung ke atas, ukuran tetap kecil meski telah tua.






Mini Compacta
Susunan daun sangat kompak, tetapi sosoknya juga tetap kecil.

Phyton
Bentuk daun melebar dengan ujung runcing mirip kepala phiton. Urat daun sederhana.

 
Kol pagoda
Sosok daun mirip kol(lebar, panjang, dan agak melengkung), tetapi susunan mirip ‘jenmanii
pagoda’. Idealnya kol mempunyai tangkai amat pendek, daun bulat dan lebar dari pangkal
daun.

Naga
Sosok daun panjang dengan ujung bulat, datar mirip lidah naga barongsai.

 
Red challenge
Daun tegak dan runcing, dengan tepi agak bergelombang. Pucuknya merah kecokelatan.






Niger top
Pucuk daun hingga daun remaja warna gelap. Akan lebih gelap bila berada di daerah yang
dingin.

Perfecta
Susunan daunnya mirip jaipong, tetapi lebih melengkung dan gelap.

Pagoda
Duduk daun agak datar dan tersusun, mirip pagoda.

 
Red Srikit
Bentuk daun menombak dengan ujung runcing. Susunan daun kompak. Tampaknya hasil
persilangan jenmanii dengan hookeri.

Real Pagoda
Tepi daun melengkung keatas, tetapi kemudian daun melengkung ke belakang sehingga tepi
rata,menghasilkan susunan daun mirip pagoda.

Ratu Jaipong
Bentuk daun oval dengan ujung tumpul. Salah satu sisi daun melengkung keatas, sehingga
terlihat meliuk.

 
Sawi
Bentuk daun oval dengan ujung runcing, urat daun mengarah keatas.

 
Sprinkle
Bentuk daun oval dengan tepi agak melengkung. Susunan daun melingkar sehingga mirip
sprinkle berwarna gelap.



Superboy
Daun lebar, panjang dengan ujung bulat. Urat-urat daun kaku sehingga membentuk tonjolan
yang mirip otot pemuda.

Super nova
Daunnya hampIr bulat dan cukup lebar. Susunan daun rapat dan melingkar. Salah satuanthurium terbesar.

Tanduk
Sosok daun memanjang, sempit, dengan ujung runcing. Karena melengkung mirip
tanduk.

 
Tanduk Super
Daun memenjang yang kemudian melengkung di pertengahan daun. Salah satu tanduk
terbesar.



Wayang
Bentuk daun segitiga dengan ujung meruncing, mirip gunungan wayang.

Twister daun vigor
Daun panjang dan lebar. Kedua sisinyamelengkung tetapi tidak simetris sehingga daun seolah
melintir.

Wideleaf
Daun panjang, lebar, dan datar sehingga tampak amat lebar.






Mengenal Varian Jemani


Beda Mutiara Hitam dan Keris

Beda Mutiara Hitam dan Keris


Pada dasarnya morfologi Mutiara Hitam (Black Pearl) dan Keris amat berbeda dari segala sisi. Kongkrinya adalah:

MUTIARA HITAM

- Daunnya lebih lebar
- Daun menyerupai hookeri
- Tangkai tidak 100% tegak ke atas
- Warna daun hijau kehitaman
- Panjang daun maksimal 80 cm

KERIS

- Daun lebih sempit serupa keris
- Lekukan pada tepi daun lebih rapat
- Daun lebih kaku
- Panjang daun bisa sampai 2 meter
- Tangkai daun tegak ke atas
- Warna daun hijau tua

Beda Mutiara Hitam dan Keris

Anthurium VS Spathiphyllum

"Eksplorasi Tak Terbatas" Araceae
Anthurium VS Spathiphyllum
Pernyataan tersebut agak ganjil terdengar, lainnya ibarat warga kelas dua di Indonesia. Namun, ketika ditelaah, ibarat dua sisi mata uang, mereka sebenarnya bisa menjadi satu kesatuan yang memperkaya hybrida keluarga araceae. Pertanyaannya, dalam wujud apa?

Sebelum memulai ini semua, ada baiknya bila mengetahui keluarga Araceae mempunyai pasukan tangguh di dunia hobi dan komersialitas tanaman hias. Mulai dari Anthurium, orang bule menyebutnya "Bunga Flamingo". Spathiphyllum, Aglaonema, Zamioculcas zamiifolia sampai Philodendron.


Ketika orang sibuk dengan trend Anthurium dan sejenak melupakan famili lainnya. Ide untuk memperoleh varia baru dari hasil persilangan beda bentk tersebut dapat dilihat dari perilaku gemar mengawinkan tongkol jemani, hookeri dengan andreanum (Anthurium bunga) sampai crystallinum (kuping gajah).

Lantas apa bisa kita menjadi mak comblang Anthurium dengan Spathiphyllum, dalam hal ini masalah "penggabungan" tongkol (spadiks)? Dengan catatan, ada beberapa jenis si spathi yang lama berbuah, sehingga lebih banyak diperbanyak melalui jalan vegetatif alias split.

Sebenarnya mungkin saja, mengingat mereka masih satu keluarga. terlebih, peneliti yang terdiri dari Akademisi dan Ahli Botani Amerika Serikat telah melakukan tes terhadap "penghuni rumah araceae" tersebut.
 
Lewat pembuktian tes DNA sampai uji karbon dari sejumlah kultivar baik Aglaonema, Anthurium sampai Spathiphyllum. Lantas dibukukan dalam sebuah jurnal yang telah diterbitkan tahun 1970-an.

Dari sekian banyak data, mayoritas dituliskan dalam bahasa dan angka ilmiah. Disebutkan, 89% masing-masing memang benar masih saudara kandung. Jadi dasar legalitas untuk mengawinkan "bunga flamingo" dengan Spathiphyllum itu ada dan bisa dipegang masing-masing penghobi.

Bunga Jadi Obyek Sasaran
Penyilang anggrek yang tinggal di kawasan Prigen Pandaan. Menyatakan, tangkai daun Spathiphyllum mempunyai bibir lebih lebar dibanding Anthurium, kedudukan susunan daun lebih rapat, sedang struktur daun pada umumnya bergelombang.
Inilah yang diharapkan penyilang untuk menurunkan gelombang yang teratur susunannya. Umumnya daun Spathiphyllum lebih tipis dibanding Anthurium. Di Amerika, Belanda sudah memakainya sebagai bahan silangan dan sebagian besar hybridnya cenderung agak tipis tapi mempunyai gelombang daun dan urat daun seperti pada Spathiphyllum.

Mereka menyilang bukan diutamakan ke bentuk daun tetap ke bunga dan berupaya menurunkan harumnya untuk keperluan bunga potong. Tapi kayaknya belum berhasil dan saat ini mereka terus mencoba sampai mendapatkan apa yang ia inginkan.


"Eksplorasi Tak Terbatas" Araceae
Anthurium VS Spathiphyllum

Beda Rumpun dan Double Head

Beda Rumpun dan Double Head


Doubel head bisa saja masuk kelompok rumpun. Akan tetapi keduanya punya perbedaan karakter yang cukup tegas, sebagai berikut:

1. Jenis rumpun punya pokok batang banyak atau punya kuncup pupus baru yang banyak, sedangkan double head hanya dua.

2. Jenis rumpun memang sejak awal (genetis) muncul dengan tunas baru dalam jumlah banyak yang muncul dari bawah (batang). Dapat juga muncul secara buatan (terkondisi). Jenis double head ibaratnya bayi kembar 2 dari satu biji muncul 2 tunas baru.

3. Jenis rumpun sering mengalami "masalah" pertumbuhan. Yakni lambat tumbuh sehingga membentuk drawft alias kerdil compacta. Sedangkan double head bisa tumbuh normal hingga mencapai ukuran besar.

4. Lantaran tumbuh tidak normal maka jenis rumpun seringkali mengalami mutasi bentuk daun. Bentuk daunnya tidak seperti normalnya, yakni ukurannya mengecil tidak seragam (tergantung posisi pupus daunnya). Sementara jenis double head lebih seragam karena posisi pupusnya yang normal.

Justru Disakiti Jadilah Rumpun

Pepatah lama "Semakin tertindas bukannya makin lemah, tetapi makin kuat" tampaknya cocok juga untuk Anthurium.

Pengalaman ini sudah dibuktikan salah seorang Anthuriumani pada jemaninya-nya. Saat kecil jemaninya itu kurang air, juga ditempatan di teras rumah tanpa paranet. Lantas tanpa sengaja daunnya habis dipatok ayam. Tinggalah bonggolnya doang. Harapan hidup sudah amat tipis. 

Tetapi apa yang terjadi? Begitu dirawat lagi daun tumbuh pupus baru ternyata tidak hanya tumbuh satu pupus baru, tetapi malah tiga tunas baru sekaligus. Bahkan satu tunas muncul terselip di bawah akar seolah ingin sembunyi dari incaran patokan ayam lagi.

Alhasil muncullah tiga tunas baru dengan ukuran daun hampir seragam. Selang sebulan muncul dua tunas lagi yang ukurannya lebih kecil. Jadilah gelcin rumpun secara tidak sengaja.

Justru disitulah kekuatannya. Dengan tunas-tunas baru membuat daunnya lebih kompak dan roset. Kalau sudah begini tentu saja banderol harganya bisa 3 kali lipat dari jemani umumnya. Anda mau coba??

Beda Rumpun dan Double Head 

Artikel Terkait:
Beda Hookeri Super Red dan Hookeri Merah 
Beda Rumpun dan Double Head
 


Mutasi atau Kesalahan Aklimatisasi?

Mutasi atau Kesalahan Aklimatisasi? 



Istilah mutasi begitu populer di kalangan Anthuriumania. Sedikit ada berubah saja, vonisnya sudah mutasi. Bahkan daun yang tadinya melebar jadi memanjang karena proses perlakuan sudah disebut mutasi. Padahal, perbedaan bentuk hanya karena perbedaan kondisi iklim saja.


Benarkah semua itu karena proses mutasi? Yang disebut mutasi sebenarnya adalah sebuah proses biologis yang umumnya bersangkut dengan masalah genotype. Sedangkan yang sudah terlanjur disebut mutasi kebanyakan adalah sebuah proses fenotype. Kenampakan fisik yang rada berubah dibanding tanaman sejenis/spesies. Perubahan itu disebabkan oleh perlakuan tanaman bersangkutan.

Misalnya karena kondisi klimat yang berbeda dari habitat aslinya. Tak usah jauh-jauh membandingkan dengan kondisi klimat di habitatnya di Amerika Selatan sana. Namun bisa jadi perbedaan kondisi klimat dengan sewaktu kecambah (bibitan) dengan saat dibesarkan.

Semisal, bibitan tersebut dikecambahkan di Bogor yang sejuk hingga berusia sekitar dua bulan. Kemudian dibawa ke Jakarta dan dibesarkan di dataran yang berhawa relatif panas tersebut. Maka tanaman bersangkutan akan nampak berbeda dengan "saudara sekandungnya" yang tetap berdiam dan dibesarkan di Bogor.

Itulah kenapa Anthuriumania harus mengetahui tiap jenis Anthurium yang memerlukan kondisi klimat yang berbeda. Demikian juga dengan media tanam dan unsur hara yang dibutuhkan.

Beberapa Anthuriumania yang secara geografi dan topologi berbeda, memungkinkan perlakuan yang berbeda apabila dibiakkan di suatu tempat yang sama. Misalnya Anthurium pedathum yang berasal dari Columbia, memerlukan suhu lingkungan antara 10-11 derajat Celsius dengan penyinaran shade to shade.

Sedangkan Anthurium standleyi yang berasal dari Brazil memerlukan suhu lingkungan 20-24 derajat Celsiun sunset dan tidak boleh ditanam terlalu dalam. Ini menandakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang alami diperlukan klimatisasi dan ini memerlukan waktu yang lama.

Proses adaptasi yang lama itu kemudian memang memunculkan sekian banyak bentuk. Padahal, jangankan yang hybrid. Yang spesies-pun juga masih memungkinkan untuk berubah dari bentuk asalnya saat ditanam di iklim yang berbeda.

Wajar bila dalam perjalanannya banyak muncul aneka kultivar jemani atau hookeri yang sebetulnya masih satu spesies atau hybrid. Pemunculan fenotype itu kemudian disebut karena mutasi. Dan bahkan muncul pula dengan sekian banyak nama yang berbeda.

Mutasi atau Kesalahan Aklimatisasi?  


Identifikasi Black Selvit Orisinil

Identifikasi Black Selvit Orisinil

Bagi Anthuriumania yang kebetulan memiliki koleksi Black Selvit, kadang masih bertanya-tanya apakah miliknya orisinil (asli) atau bukan. Pada dasarnya, Black Selvit karakternya jelas di mana warna daunnya lebih hitam kecoklatan dibanding Black Beauty. Sementara perbedaan Black Selvit orisinil dengan yang aspal, sangat tipis.

Warna batang dan daun keduanya hampir sama yakni hitam kecoklatan. Bentuk daunnya pun sama. Bedanya pada duduk daun di tangkai. Yang orisinil, sosok daunnya dari tangkai mendongak ke atas. Sedangkan yang aspal, sosok daun dari tangkai jatuh ke bawah dengan membentuk sudut 45 derajat.

Karena keduanya nyaris tidak ada perbedaan, maka soal harga pun tak berbeda pula. Hanya bagi kolektor yang bertujuan menjadikannya sebagai indukan, akan memilih yang orisinil. Sebab indukan Black Selvit orisinil akan menurunkan gen kuat pada anakan.

Sedang yang tidak orisinil, memunculkan anakan yang daunnya menekuk ke bawah seperti induknya. Karena itu, mereka yang punya Black Selvit orisinil, kebanyakan enggan melepas atau menjualnya kecuali kalau memang harganya cocok.

Seperti bos Godong Ireng Nursery Malang. Pria ini termasuk kolektor indukan varian hitam-hitaman orisinil. Meski memiliki banyak induk Black Selvit, Black Beauty, Black Armanu dan Black Sweet, ia tidak melepas indukan tadi ke sembarang orang, meski harga cocok. Hal itu dikarenakan sewaktu-waktu ia butuh benang sarinya untuk membuahi tongkol indukan lainnya.
Saya suka menyilangkan varian hitam-hitaman, makanya perlu indukan yang orisinil. Jadi kalau melepas indukan orisinil, biasanya terbatas pada teman-teman yang saya kenal. Madsudnya supaya indukan orisinil tadi bisa dipantau terus keberadaannya, kalau sewaktu-waktu saya perlu anakannya atau benang sarinya buat persilangan, saya tidak kesulitan.


Identifikasi Black Selvit Orisinil
 
Artikel Terkait:
Black Series Tak Semua Tahan Panas 

Identifikasi Black Selvit Orisinil
Anthurium Marie, Lebih Hot Saat Berkelir Hitam
Watermaliense Dicurigai Biangnya Gen Hitam

Black Blade, Perpaduan Raja dan Ratu Anthurium