Yellow Variegata, Menembus Batas Antar Spesies

Yellow Variegata, Menembus Batas Antar Spesies
Mau tahu Anthurium yang bagaimana yang selalu jadi incaran kolektor?? Jawabnya kalau bukan Cobra Katalog, Black Beauty atau Jemani Hibrid bisa dipastikan jenis Varigata.
 

Uniknya untuk jenis varigata ini yang disukai kolektor tidak monopoli Anthurium jenis mahal. Jenis Gelombang Cinta pun asal itu bisa tampil varigata maka itu yang dicari. Untuk varigata ini kolektor sudah tidak terlalu memandang jenisnya apa atau spesies Anthurium apa. Apakah Gelcin atau Hookeri asal bisa tampil varigata maka sudah masuk katagori Anthurium papan atas. Apalagi kalau jemani akan tambah oke lagi.

Meski demikian dalam perkembangannya jenis varigatapun dibikinn kelas-kelas lagi. Dan secara umum varigata kuning atau Yellow Variegata yang dianggap punya tahta tertinggi dibanding jenis yang White Variegata alias Varigata Putih. Itupun nantinya kalau bicara kualitas varigata masih mempertimbangkan tampilan varigatanya seperti sebaran, karakter, kondisi daun dan sebagainya.

Untuk jenisnya memang jenis Gelcin yang untuk sekarang ini jumlahnya cukup banyak. Tetapi kalau bisa tampil varigata kuning itu yang gak sembarangan orang bisa mengoleksi.

Selain Gelcin, varigata kuning juga beberapa kali muncul di jenis hookeri. Kalau varigata putih, memang tak perlu heran, karena untuk jenis hookeri jadi gudang varigata. Tetapi untuk kuning masih tergolong langka, tak mudah mendapatkan hookeri Yellow Variegata.

Ada beberapa alasan kenapa Yellow Variegata lebih unggul ketimbang yang white. Yang kuning biasanya karakter daunnya tetap tebal dan kaku. Jadi tidak merubah karakter asli daun.

Beda dengan yang White Variegata biasanya daun jadi tipis, lemas tidak kaku dan karakter asli daun bisa berubah. Semisal di Gelcin yang varigata gelombangnya hanya meliuk saja, padahal aslinya meliuk-liuk rapat.


Yellow Variegata, Menembus Batas Antar Spesies

Supaya Tongkol Gelombang Cinta Jadi Buah

Supaya Tongkol Gelombang Cinta Jadi Buah


Tongkol Gelcin yang tidak tumbuh buah biasanya disebabkan karena tiadanya penyerbukan. Perkawinan pada tongkol tersebut pada dasarnya bisa terjadi secara alami atau bantuan tangan manusia.

Secara alami syaratnya demikian, kematangan serbuk sari dan putik harus terjadi secara bersamaan. Hal ini biasanya diindikasikan adanya madu-madu dan serbuk sari  berwarna putih kemerahan keluar bersama di permukaan tongkol. Dengan bantuan angin, serbuk sari itu akan menempel pada madu yang merupakan putik dari bunga Gelcin itu sehingga terjadi penyerbukan sampai menghasilkan buah.

Berdasarkan pengalaman yang ada, keluarnya madu dan serbuk sari itu justru tidak bersamaan. Ada selisih hari, kadang serbuk sarinya matang dulu. Bisa pula putiknya (madu) keluar duluan.

Kalau sudah demikian, Anda harus melakukan kawin silang. Bisa sejenis antar spesies (di luar Gelcin). Di saat tongkol itu keluar madu-madunya, carikan serbuk sari dari Anthurium lain yang sejenis atau beda varian.

Demikian pula bila salah satu tongkol sudah keluar serbuk sari, maka ambil serbuk sari tersebut dengan menggunakan kapas, lalu oleskan pada tongkol lain yang keluar madunya.

Dengan demikian sudah dapat dipastikan tongkol-tongkol tersebut akan tumbuh calon-calon buah yang berbentuk seperti butiran kacang ijo. Ingat tongkol yang akan keluar buah yang diperankan sebagai betina (keluar madu).
Supaya Tongkol Gelombang Cinta Jadi Buah

Bertongkol Tapi Daun Tetap Indah

Bertongkol Tapi Daun Tetap Indah


Kolektor pecinta Anthurium sejati umumnya memang memburu keindahan. Tak memburu anakan atas koleksinya. Kerana itu mereka cenderung lebih mempertahankan keindahan dedaunan ketimbang kemunculan tongkolnya.

"Begitu keluar tongkol, daunnya akan rusak. Tak indah lagi. Makanya saya lebih suka membuang tongkolnya ketimbang koleksi saya tak kelihatan bagus lagi," tutur sejumlah Anthuriumania yang sudah malang melintang di dunia Anthurium.

Menurutnya, saat bertongkol Anthurium memang cenderung menyedot makanan lebih banyak untuk proses pembentukan buahnya. Karena sedotan energinya kelewat besar, apalagi bila tongkolnya lebih dari satu, sehingga bagian lain akan kekurangan sulai makanan.

Terutama daun barunya. Pasti akan lebih sempit dan kecil dari sebelumnya. Sementara daun tuanya akan terlihat seperti kering. Bahkan sering pinggirannya seperti berkarat, keropos, berlubang serta warnanya jadi kusam.

RUTIN DIKABUTI
Solusi paling sederhana agar dedaunannya tetap indah, mengkilap, tak berkurang ukurannya serta tetap terlihat sehat. Cukup sering-seringlah "dikabuti".

Yang dimaksud adalah memberikan semprotan seperti kabut dengan memakai sprayer atau sprinkler. Dengan cara seperti ini, selain kelembaban lingkungan terjaga dengan baik, semprotan itu juga membuat tanaman tak dehidrasi karena Anthurium tengah bertongkol membutuhkan energi dan cairan yang amat besar.

Sistem penyiraman dengan pengkabutan juga tak membuat air kelewat menggenang yang membuat media tanam menjadi becek. Kalau media tanam kelewat becek bukankah malah bisa menyebabkan busuk akar.

Selain perlakuan tersebut di atas juga perlu diperhatikan agar sinar matahari di atas jam 07.00 pagi tak langsung menembus tanaman. Tapi tak terkena sinar matahari sama sekali juga kurang bagus karena proses fotosintesis juga takkan berlangsung baik sehingga produksi makanan jadi terhambat.

Bertongkol Tapi Daun Tetap Indah

Beda Superbum dan Neo Superbum

Beda Superbum dan Neo Superbum



Ubek-ubeklah pameran di manapun digelar, coba cari jenis Anthurium apa yang paling susah dicari bibitan maupun remaja apalagi yang sudah gede. Jawabnya, salah satunya adalah Superbum.

http://farm6.staticflickr.com/5018/5480067209_59a89db98d_z.jpg

SUPERBUM
Bentuk Daun : Bentuk lebih memanjang, ujung daun tumpul.
Warba Daun : Warna hijau tua gelap lebih mengkilap. Beberapa jenis di balik daun berwarna merah ranum.
Stang Daun : Stang daun lebih panjang dan lebih berdiri ketimbang Neo Superbum.
Rekstur Daun : Tebal dan timbulnya besar-besar tak beraturan.


NEO SUPERBUM
Bentuk Daun : Lebih oval ujung daun tumpul membulat.
Warna Daun : Warna hijau muda sedikit keperakan.
Stang Daun : Stang Daun pendek, agak rebah kurang roset ketimbang Superbum.
Tekstur Daun : Lebih tipis ketimbang Superbum kerutan lebih beratutan, permukaan daun seperti beludru.

Beda Superbum dan Neo Superbum

Artikel Terkait:
Beda Hookeri Super Red dan Hookeri Merah 
Beda Rumpun dan Double Head
  


Beda Black Marie dan Black Pearl

Beda Black Marie dan Black Pearl
Nyaris Serupa Tapi Tak Sama


Ada dua Anthurium yang belakangan sepertinya tengah naik daun, yakni Black Marie dan Black Pearl. Keduanya memiliki karakteristik yang nyaris sama, karena memang sama-sama dari rumpun Bird's Nest. Yakni daun menjulang tinggi berukuran jumbo dengan gelombang di pinggirnya, khas hookeri. Keduanya juga punya kekhasan lain yang nyaris mirip, kehitaman. Inilah yang membuat keduanya sama-sama dilirik.


BLACK MARIE


Adalah sub spesies Anthurium Marie. Hidup di dataran-dataran tinggi Amerika Tengah. Yang berwarna hitam inilah yang kemudian banyak berlayar ke Asia. Mendarat di Filipina dan kemudian mulai diolah di sana. Beberapa juga dioplos oleh breeder Thailand.

DAUN
Meski terkesan pertumbuhannya lambat, namun daun Black Marie bisa berukuran jumbo sepanjang 70-80 cm dengan lebar 30-35 cm. Saat dewasa itulah nampak jelas perbedaan antara Black Marie dengan Black Pearl. Karena daun Black Marie cenderung tumbuh memanjang khas hookeri. Lekukan dipinggir daun juga tak begitu ekstrim.

TANGKAI
Tangkai Black Marie juga relatif lebih panjang dari tangkai Black Pearl. Ukurannya besar karena harus menopang daunnya yang berukuran jumbo. Karena tangkainya kokoh, postur daun Black Marie cenderung berdiri tegak.

WARNA
Meski menyandang nama Anthurium Black Marie, namun sebenarnya kelir hitamnya tak begitu pekat dibanding Black Pearl. Bahkan permukaan daunnya tak begitu mengkilap. Kerutan juga tak begitu ekstrem. Kelebihannya, saat sudah dewasa urat daunnya yang bertekstur mirip dengan punya Black Pearl itu lebih terlihat jelas karena berwarna lebih cerah.

BIBITAN
Bentuknya mirip dengan hookeri pada umumnya. Meski di daun generasi pertama masih rada membulat, begitu menginjak ke daun generasi kedua dan seterusnya terlihat lebih memanjang. Mirip sekali dengan bibitan Black Hookeri atau Hookeri Red.

Karena populasinya masih tak sebanyak Anthurium Black Pearl, pasaran bibitan maupun indukan Black Marie relatif lebih tinggi dari Black Pearl.

BLACK PEARL

 
Atau biasa juga disebut Mutiara Hitam, meski tak nampak tenda-tanda mutiaranya tersebut. Anthurium Black Pearl yang beredar di sini, kebanyakan adalah produk Thailand. Padahal sebenarnya Black Pearl adalah hybrid asal Australia. Oleh breeder Thailand maupun Filipina, Anthurium Black Pearl banyak disilang-silangkan dengan akneka jenis hookeri guna mendapatkan turunan yang mengandung warna hitam.
 
DAUN
Meski bergelombang, daun Black Pearl yang terlihat lebar namun tak megitu panjang itu, lekukannya tak seekstrem Gelcin. Dibanding daun Gelcin juga relatif lebih tipis saat dipegang. Ukurannya cenderung melebar dengan ujung meruncing.

TANGKAI
Meski daunnya besar, namun tengkai (petiole) Black Pearl taak panjang. Bahkan daunnya terkesan menempel ke permukaan media tanam.

WARNA
Warna daun Black Pearl juga hijau tua yang terkesan pekat, namun mengkilap. Selain mengkilap, daunnya juga seperti berkerut.

BIBITAN
Mirip sekali dengan bibit Gelcin namun terlihat lebih gelap dan pekat. Meski terlihat kaku, amun terasa lebih tipis dari Gelcin dan tak setipis daun Black Marie. Saat masih bibitan daunnya juga oval seperti daun Gelcin. Di pasarn sudah banyak yang menjajakan bibitan Black Pearl.

Beda Black Marie dan Black Pearl
Nyaris Serupa Tapi Tak Sama

Anthurium itu Sebetulnya Tak Manja

Anthurium itu Sebetulnya Tak Manja


Di sini dimanja bukan kepalang. Dinaungi, disirami, dipupuk, diberikan wadah (pot) yang indah-indah, gede dan mahal. Bahkan daunnya sampai dilap rutin pakai berbagai macam pengkilap daun baik kimiawi sampai yang alami. Padahal di habitatnya aslinya Anthurium tergolong tanaman "liar" yang bisa hidup tanpa bermanja-manja.

Asal lingkungan yang ia butuhkan mendukung. Misalnya di hutan-hutan an rimbun di Amerika Latin sana. Karena dinaungi pepohonan besar, intensitas matahari jadi cukup 25% saja dengan suhu kisaran 14-30 derajat Celcius. Sudah gitu kelembabannya juga terjaga di rentang 80-90% untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi.

Di habitatnya Anthurium yang berakar serabut (wild root) juga ephyfit. Seperti juga anggrek, juga mampu beradaptasi (hidup) dengan cara menempel di media-media yang lembab. Misalnya batang pohon mati.

Soo...sebetulnya tak kelewat dimanja pun si Anthos Aoura (Yunani yang berarti si bunga ekor) tetap bisa ranum.

Varigata dan Karakter Tidak Muncul Tiba-Tiba

Varigata dan Karakter Tidak Muncul Tiba-Tiba
Melalui Proses Sejak Masih Biji

Kalau Anda ingin mendapatkan Anthurium berkarakter, belilah yang sudah jadi atau yang sudah berusia dewasa. Karena karakter yang sudah muncul saat dewasa dijamin tidak bakal hilang atau meluntur.


Sebaliknya bila membeli saat masih berusia bibitan atau ABG, seringkali masih mengalami perubahan karakter, walaupun saat itu karakternya sudah tampak jelas.

Tapi kalau ingin membeli bibitan dengan pertimbangan harga murah, kemudian besarnya berharap jadi koleksi yang istimewa, perlu belajar soal proses perubahan karakter Anthurium. Sebab dengan memahami proses perubahan Anthurium aatau yang biasa disebut-sebut sebagai mutasi, kita bisa beli tanaman saat bibit dengan harga murah. Tapi yang berkarakter bagus dan bisa berharga mahal.
Menurut beberapa kolektor ANthurium yang selama ini pandai membaca proses perubahan karakter Anthurium, dengan mempunyai pengetahuan membaca proses perubahan karakter setiap tanaman. Iu menjadikan kita tidak mudah dibohongi penjual dan bisa mendapatkan tanaman dengan harga wajar.

Sedangkan untuk bisa mendapatkan pengetahuan tentang proses perubahan karakter Anthurium harus rajin dan tekun mengamati koleksinya secara rutin. Sebab kemunculan karakter atau gen asli dari setiap Anthurium dari berbagai jenis Anthurium melalui proses, maka sifat gen asli dari setiap Anthurium muncul sedikit demi sedikit.

Tanda-Tanda

Ada tanda-tanda kemunculan perubahan karakter saat tanaman masih bibit. Tapi kebanyakan munculnya perubahan karakter itu saat tanaman mulai menginjak dewasa. Sebelum mengalami perubahan karakter umumnya diawali dengan munculnya sejumlah tanda-tanda.
Misalnya jemani golden, biasanya dimulai munculnya sedikit warna kuning di bagian tangkai daun. Saat kemunculan daun berikutnya warna kuning di bagian tangkainya lebih banyak. Dan begitu seterusnya di kemunculan daun-daun berikutnya warna kuning mulai menyebar di bagian permukaan. Lalu lama-lama warna kuning memenuhi seluruh permukaan daun berikutnya. Kalau sudah begitu, maka setiap kemunculan daun baru sudah pasti akan kuning penuh.

Demikian pula dengan yang namanya Anthurium varigata. Munculnya varigata juga melalui proses perubahan gen secara perlahan-lahan. Bibitan berdaun hijau, dewasanya bisa berubah varigata. Perubahan tanaman berdaun hijau menjadi varigata kebanyakan dimulai dengan adanya bercak warna putih atau kuning kecil di permukaan daun.

Pada kemunculan daun berikutnya bercak putih atau kuning itu mulai melebar atau leih besar. Muncul daun lagi warna putih atau kuning makin meluas lagi sampai suatu saat muncul daun baru permukaannya sudah full varigata.

Varigata dan Karakter Tidak Muncul Tiba-Tiba
Melalui Proses Sejak Masih Biji

Air Hujan Inapkan Untuk Pengkilap Daun

Air Hujan Inapkan Untuk Pengkilap Daun



Tidak semua air hujan berdampak buruk bagi Anthurium. Bahkan justru bermanfaat. Seperti pengalaman Maryoto asal Semarang. Menurut pengalamannya, justru air hujan bagus untuk mengkilapkan daun.

"Khususnya untuk daun jemani yang teksturnya kasar dan berlekuk-lekuk. Yang jenis beginian justru bagus bila disapu dengan kapas yang ditetesi air hujan," yakinnya.

Namun, buru-buru ia menambahkan, "Sebaiknya air hujan itu tak digunakan langsung. Melainkan diiapkan dulu."

Caranya air hujan di dalam ember, lalu dibiarkan dulu barang 1-2 hari. Setelah itu baru bisa dipakai untuk membersihkan daun Anthurium yang kotor terkena debu.

Hasilnya cling..!!!  Daun Anthurium bisa mengkilap tanpa bahan kimia. 

Kemapa bisa begitu?? Dalam pandangan Ir. Yopie, inapan air hujan cenderung bersifat asam, Ph dibawah 7 sehingga mudah melarutkan kotoran atau kerak yang menempel pada daun.

Ingin mencoba??

Air Hujan Inapkan Untuk Pengkilap Daun
 

Banderol Itu, Siapa yang Memasang?

Banderol Itu, Siapa yang Memasang?

Ini tentu pertanyaan bodoh. Karena di hukum ekonomi, banderol pasaran tentu diserahkan pada "supply and demand". Yang stoknya banyak tentu murah dan sebaliknya. Namun pada Anthurium saya kok kadang jadi bingung, karena ada sejumlah varian yang stoknya terhitung lumayan banyak tapi harganya tetap saja tinggi. Bahkan lebih tinggi dari beberapa jenis yang suplainya terbatas dengan permintaan yang juga banyak.

Perhatikan saja beberapa jenis jemani. Masih saja harga pasarannya tinggi meski suplainya sekarang sudah mulai banyak. Bandingkan dengan harga Black Beauty, yang meski suplainya terbatas tapi permintaan tinggi, tetap saja di bawah jemani.

Lalu mekanisme pasar yang bagaimana pula ini??
Itulah Anthurium. Kadang membolak-balikkan sejumlah "hukum" yang biasa berlaku. Sebenarnya yang tejadi bukanlah perkara supplay and demand. Tapi pasaran harga itu cenderung didasarkan pada value for money-nya. Kelayakan akan nilai didasarkan pada realitas barangnya.

Jemani tetap berpasaran tinggi meski suplainya banyak karena orang lebih melihat jemani memiliki keindahan lebih dibanding Black Beauty, misalnya. Ibaratnya, di Jerman sana suplai Mercedes Benz juga seabrek tapi kenapa harganya tetap lebih tinggi dari produk Toyota.

Jemani dihargai lebih tinggi karena "kandungan nilainya" memang lebih tinggi dari hookeri jenis apapun. Meski urusan keindahan atau estetika di sini amatlah relatif. Tak seperti Mercedes dan Toyota, dimana harga itu didasarkan pada muatan teknologi, bahan, dan lain sebagainya yang jelas-jelas terukur nilainya.

Banderol Itu, Siapa yang Memasang?