Cobra Katalog, Dari Mana Istilah itu Berasal?

Cobra Katalog, Dari Mana Istilah itu Berasal?
 

Cobra Katalog, demikian angkernya sekaligus kerennya istilah itu buat kalangan Anthuriumania. Belum bisa disebut kolektor papan atas bila belum memilikinya. Lalu apa bedanya jemani Cobra yang muncul dengan sekian banyak varian itu dengan jemani Cobra Katalog??

Soal pembeda antara yang Katalog dan yang bukan Katalog mungkin Anthuriumania sudah banyak yang  tahu. Yang belum banyak terungkap, adalah dari mana datangnya atau siapakah yang memulai mengenalkan istilah "katalog" di belakang nama jemani Cobra tadi??

Dikenalkan oleh Anshori sekitar tahun 90-an, jemani cobra sebetulnya adalah sebuah nama yang mengacu pada sosok sebuah jemani yang mirip ular cobra. Dalam perkembangannya kemudian ada sejumlah kultivar jemani yang bentuknya mirip cobra. Lau mulailah orang mengenal yang namanya Cobra Katalog yang dijadikan paokan sebagai pemegang kasta tertinggi diantara sekian banyak varian jemani cobra.

"Istilah Cobra Katalog itu awalnya berasal dari buku tulisan Markus," tutur Rony pemilik Indah Nursery di BCD Tangerang Kav. 5. Ia yang kebetulan kawan dekat sang penulis ingat betul bagaimana istilah itu berasal.

Seorang penulis buku yang cukup kondang yang juga kolektor kakap Anthurium benama markus, dalam bukunya pernah mendeteksi sejumlah varian jemani cobra. Untuk melacak berbagai varian jemani cobra itu Markus sampai berkeliling Jawa.

nah, sejumlah jemani cobra yang ada di buku Markus itulah yang kemudian dijadikan katalog buat mendeteksi dan mendefinisikan jemani cobra.

"Dari situlah lalu muncul istilah Cobra Katalog. Yakni yang mirip dengan yang ada di buku-buku Markus," tandas Rony.

http://solutionsnews.files.wordpress.com/2013/05/b807e-cobra-katalog-2.jpg?w=300&h=400"Istilah Cobra Katalog sebenarnya hanya ungkapan yang ada di buku. Dan Cobra Katalog itu bukan merupakan jenis, kultivar atau varian jemani," terang Rony.

Seiring berjalannya waktu. Di kalangan pemain jemani, mulai dari kolektor, kolekdol, maupun breeder tanpa menyadari telah menyepakati bahwa Cobra yang sekarang menjadi jenis Anthurium termahal di Indonesia bahkan sejagad, adalah Cobra yang berpunuk. Dan nama Katalog telah melekat dibelakang nama Cobra sampai sekarang ini.

Bantu Penyerbukan dengan Madu Alami

Bantu Penyerbukan dengan Madu Alami


Mengharap terjadinya penyerbukan secara alami, ternyata tak semudah yang kita beyangkan. Dibantu tangan manusia, ternyata juga tak menjamin bisa "jadi". Pasalnya, butuh ketepatan waktu kapan saatnya mengoleskan serbuk sari ke putik (tongkol bermadu). Meleset sedikit saja waktunya, penyerbukan iu tak bakalan terjadi. Bagaimana menyiasatinya?

How to breeding hybrid Anthurium?Terjadinya penyerbukan alami pada Anthurium ternyata tdaklah mudah. Apalagi kalau tanaman tadi dipelihara di areal yang dikelilingi paranet halus, dimana serangga sulit masuk. Tentu susah berharap tongkol yang kebetulan bermadu bisa diserbuki serangga yang membawa serbuk sari dari tongkol lainnya dengan sempurna.

Berharap hembusan Angin? Kemungkinan "jadinya" juga tak begitu besar. Kalau terjadi penyerbukan, hasilnya minim sekali. Alias buah yang bermunculan di pemukaan tongkol tak banyak yang diharapkan. 

Kendala lain yang menghadang , adalah waktu kematangan putik dan serbuk sari dalam satu tongkol ternyata tidak bersamaan. Self selving pun susah terjadi. Untuk itu seringkali penyerbukan bisa terjadi kalau dibantu oleh manusia. Itupun mengambil dari dua tongkol berbeda meski masih di satu tanaman yang sama. Serbuk sarinya diambil dari tongkol satunya lagi yang tengah bermadu.

Itupun ada yang bisa dengan mudah dilakukan bantuan penyerbukan, karena kematangan putik terlihat dengan jelas, yakni munculnya lendir atau butiran madu kecil-kecil di sekitar permukaan tongkol yang kalau dipegang terasa lengket. Pada saat madu mulai kelihaan keluar, tentu saja kita dengan mudah mencarikan serbuk sari lalu dioleskan ke putik tadi.

Tapi ada Anthurium jenis tertentu seperti Garong, Mutiara Hitamm Titanc, eris dan lainnya, saat tongkolnya masak ternyata bintik-bintik madunya tidak kelihatan. Karena tidak kelihatan seringkali pemilik menunggu sampai iba-tiba tersadar kalau fase kematangan tongkol tadi sudah lewat.

Karena terlambat menyerbuki tangkai tongkol, dalam dua pekan kemudian perlahan-lahan tongkol mulai keriput,. Kering lalu mati. Itu pertanda tongkol gagal dibuahi alias tidak terjadi penyebukan oleh benang sari.

TRIK JITU

Untuk menghindari terjadinya kegagalan penyerbkan pada Anthurium yang tongkolnya jarang keluar madu. Atau bagi Anthuriumania yang kurang sabar atau tak punya waktu buat menunggu saat yang tepat kapan tongkol bermadu harus segera diolesi serbuk sari, mungkin cara yang satu ini bisa dicoba.

Mudah dan sederhana saja. Caranya saat penutup (seludang) tongkol sudah mulai terbuka, segera ambil kuas lalu ujungnya olesi dengan madu murni (madu tawon/lebah) yang bisa mudah didapat di mana-mana.

Setelah kuas diolesi madu, segera carikan tongkol yang keluar sebuk sarinya yang ditandai dengan butiran berwana kekuningan dan menempel di permikaan tongkol. Oleska kuas bermadu tadi perlahan-lahan pada serbuk sari tersebut hingga menempel ke kuas.

Setelah serbuk sari itu cukup menepel di kuas, segera oleskan ke tongkol yang baru saja terbuka seludangnya. Oleskan sampai merata. Dengan bantuan madu yang kita berikan, maka serbuk sari itu akan melekat pada tongkol tadi.

Dengan tersedianya serbuk sari pada tongkol, maka saat putik (madu/nectar) asli dari tongkol tersebut saatnya keluar dua atau tiga hari kemudian, penyerbukan yang sempurna akan bisa terjadi.

AWAS KENA AIR

Namun perlu diperhatikan, sebisa mungkin tongkol yang sudah diserbuki berbantuan madu lebah tadi tak terkena air hingga terjadinya penyerbukan (saat nectar asli keluar). Karena air,  apalagi yang disemprotkan dengan keras atau tersiram air hujan, bisa merontokkan serbuk sari yang ditempelkan ke tongkol dengan bantuan madu lebah tadi.

Bila terjadi "kecelakaan" tersebut sebaiknya proses "penempelan" serbuk sari segera diulang lagi.

Bantu Penyerbukan dengan Madu Alami

Yang Roset Justru Berpoin Lebih

Yang Roset Justru Berpoin Lebih


Sejumlah juri mangakui Anthurium yang terlihat kompak dan roset (semua sisi seimbang) justru mempunyai poin lebih tinggi dibanding yang terlihat kurang roset. "Jemani, umumnya sudah roset dari sononya. Di luar kelebihan lainnya, bentuk rosetnya itulah yang memberikan keindahan saat dilihat", Budi Setiawan, salah seorang juri dari PFI, mengibaratkan.

Sebenarnya, apa saja sih kelebihan Anthurium yang nampak roset (istilah inggrisnya rosset) itu??

- Daun-daunnya lebih rimbun hingga tampak perkasa dan istimewa.
- Banyaknya batang justru menambah kewibawaannya.
- Semakin banyaknya daun kian menunjukkan Anthurium tersebut berumur tua. Bukankah makin tua bakalan makin mahal harganya.
- Banyaknya jumlah daun justru menopang proses fotosintesis yang ujung-ujungnya dapat meningkatkan kualitas daunnya. Kualitas yang dimaksudkan adalah daunnya kuat, mengkilap, tebal, serta warna dan urat-uratnya keluar.

Trik Menjadikannya Lebih Kompak, Indah dan Menawan


Bagaimana caranya menjadikan Anthurium kita itu terlihat roset dan kompak?? Sebenarnya cukup tingkatkan saja kesuburan media tanamnya. Bila biasanya dipupuk memakai pupuk majemuk berbentuk butiran 1 sendok teh sebulan sekali, misalnya. Maka dengan makin banyaknya daun, dosis pupuk lambat pelepasan itu perlu ditingkatkan menjadi 2 sendok teh sebulan sekali.
Selain itu si pemilik harus aktif menyemprotkan pupuk mikro macam Vitabloom, Gandasil D beserta Vitamin B1 seminggu sekali. Khusus vitamin B1 sebaiknya disemprotkan di media tanamnya. Bila perlu tambahkan semprotan hormon pemacu tumbuh misalnya Super Thrive atau Novelgrow tiga hari sekali merata di permukaan daunnya. Dosisnya jangan melebihi 1ml/10 liter air.

Dengan demikian sudah dipastikan persaingan internal dalam memperebutkan fotosintat dapat diantisipasi dengan baik.

Posisi Sinar

Selain itu juga perlu dicoba adalah mengatur posisi sinar matahari. Pasalnya sinar matahari berpengaruh pada posisi daun dan tangkainya. Wajar, karena semua tanaman termasuk Anthurium bersifat autotrop (mencari arah datangnya cahaya matahari).

Cobalah putar-putar posisi potnya sehingga cahaya matahari tak hanya menyentuh salah satu bagian sisi tanaman saja. Karena tajuk akan menumpuk di satu sisi yang mendapat sinar matahari

Yang Roset Justru Berpoin Lebih

Artikel Terkait:



Pestisida Alami, Murah dan Efektif Mengusir Hama

Pestisida Alami
Murah dan Efektif Mengusir Hama


Seiring dengan bertambahnya Anthurium yang dikembangkan para nursery, maka populasi hama dan penyakit pun ikut membengkak jumlahnya. Hal ini bisa dimaklumi karena dengan semakin banyaknya jumlah tanaman, maka hama makin punya pilihan dalam menentukan tanaman inangnya.

Mereka pun bisa hidup dan berkembang biak karena bisa menggantungkan pada keberadaan Anthurium itu sendiri. Nah dengan semakin berkembangnya hama dan penyakit itu, para kolektor, pengembang maupun pedagang Anthurium mulai kuwalahan menghadapinya. Bahkan usahanya bisa gagal karena faktor serangan hama pengganggu tadi.

Kadang penggunaan pestisida kimia yang dianggap "sakti", kerap menyebalkan juga karena si empunya harus megeluarkan isi kocek dalam-dalam. Ya memang harganya mahal begitu, kata salah satu breeder dari Purwakarta.

Untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit itu, para pemilik nursery mulai membuat cara-cara alternatif yang kebanyakan menggunakan pestisida nabati. Ada yang cukup meletakkan daun tembakau rajangan di atas media tanam Anthurium.

Sementara sejumlah nursery lain ada yang menyemprotkan pestisida nabati dengan menggunakan bahan dari bumbu dapur. Hasilnya luar biasa karena hama yang menyerang langsung minggat disekitar Anthurium kesayangan.

Adapun jenis hama yang menyerang Anthurium sekaligus bumbu dapur yang jadi pengendalinya adalah sebagai berikut:

KUTU PUTIH
Bawang putih diketahui sangat efektif mengusir kutu putih yang biasa bersarang secara berkelompok di daun-daun Anthurium. Pemakaiannya, siung bawang putih ditumbuk halus, lalu diperas hingga didapatkan ekstraknya saja.

Kemudian campurkan dengan air pakai perbandingan 10 cc : 1 liter air. Artinya, ekstrak bawang putih 10 cc dilarutkan dalam 1 liter air. Berikutnya semprotkan pada kutu putih yang bersarang pada daun-daun Anthurium tersebut. Niscaya dalam waktu sekejab, hama tersebut akan ngacir bahkan mati.

TIKUS

Tikus sangat suka memakan daun-daun Anthurium karena dagingnya tebal. Untuk mengantisipasinya, buah jengkol cukup diiris-iris, lalu di tebar di lantai sekitar pot Anthurium. Bisa pula ditebar di atas media tanamnya.

APHID

Daun tembakau dan daun teh diketahui sangat efektif mengendalikan hama aphid (kutu daun) yang biasa menyerang daun-daun Anthurium. Kutu yang berwarna kuning sampai kehitaman iyu biasanya bersarang di bawah permukaan daun sambil menyerang dengan cara menghisap cairan daun.

Untuk mengantisipasinya, ambil daun tembakau rajangan dan teh seukupnya. Kemudian rebus sampai mendidih. Air rebusan didinginkan sejenak, lalu disemprotkan pada Anthurium yang lagi diserang aphid dengan memakai perbandingan 10 cc : 1 liter air ( air rebusan 10 cc ditambah dengan 1 liter air).

BELALANG
belalang adalah salah satu musuh bebuyutan para kolektor Anthurium, karena ia selalu mereusak daun-daun tanaman keluarga Araceae itu. Daun-daun Anthurium kerap berlubang, pecah dan sobek gara-gara serangannya. Selengkapnya.






Pestisida Alami
Murah dan Efektif Mengusir Hama


Artikel Terkait:
Dampak AC pada Anthurium
Kotoran Burung Bikin Tongkol Menjamur 
Air Hujan Inapkan Untuk Pengkilap Daun 
Mengkarbit Buah Agar Cepat Matang 
Lindungi Daun dengan Hand Body Lotion 
Selamatkan Daun dengan Tembakau 
Mengawetkan Biji Sebelum Disemaikan
Belalang Ngacir dengan Cabe Rawit
Lebatkan Anthurium dengan Air Kelapa 
Pestisida Alami, Murah dan Efektif Mengusir Hama


Anthurium Mancuniense, Dilindungi Pemerintah Jamaica

Anthurium Mancuniense, Dilindungi Pemerintah Jamaica
Nekat menyelundupkan Pemerintah Jamaica Bakal Ngedor



Jangan coba-coba nekat memetik meski hanya sebitir biji (oce), apalagi sepohon tanaman berusia indukan Anthurium Mancuniense, kemudian membawanya keluar dari Jamaica. Hukumannya sangat keras. Pemerintah setempat memperlakukannya bak penyelundup narkoba.

Larangan keras itu tegas dikeluarka karena Anthurium Mancuniense sudah jadi flora icon Jamaica. Jadi benar-benar dilindungi agar keaslian plasma nutfah salah satu diantara ratusan spesies Anthurium ini bisa abadi. Tak tercemar lewat berbagai perkawinan silang seperti spesies-spesies lainnya.

Pemerintah Jamaica melakukan larangan keras ekspor Anthurium Mancuniense, juga dikarenakan populasinya sudah amat menipis menjelang punah. So, bagaimana sih kelebihannya sehingga sekian puluh tahun menjadi incaran kolektor?? Sosoknya memang lebih dekat ke jemani. Daunnya tebal, cenderung membulat berukuran lebar dengan ujung tak meruncing tapi membulat dengan diameter sangat lebar.

Urat daunnya, satu dengan lainnya nyaris sejajar padat dan selalu merujung sampai keluar bibir daun. Karena jarak antar urat itu begitu padat sehingga permukaan daunnya menjadi berkerut tapi mengkilap.

Satu yang membedakannya dari jemani, adalah pangkal daunnya yang membulat kemudian saling menangkup dan bertemu di atas. Mirip pangkal daun Anthurium Brownii (cikal bakal Anthurium Corong).

Tangkainya juga relatif lebih panjang, berukuran besar dan kokoh dibanding umumnya jemani. Susunan daunnya juga rapat sampai menutup tangkai (petiole) sehingga Anthurium Mancuniense nampak selalu roset sejak muda.

TONGKOL UNIK
Yang juga punya kekhasan yang tak dimiliki oleh jemani lainnya, adalah tongkol (spadiks) nya. Lebih mirip spadiks Anthurium Andreanum (Anthurium bunga) dengan seludang yang besar hingga bisa menangkup nyaris seluruh tongkol yang berwarna putih kekuningan saat masih muda.

Tangkai tongkol dan seludangnya juga berwarna amat cantik, bersemu kemerahan. Tangkai tongkol itu juga tak begitu panjang sehingga "buah " Anthurium itu tersembunyi di rerimbunan daunnya.

Meski tongkolnya juga tak terlalu panjang tapi bentuknya yang rada membulat dengan diameter besar terlihat eksotis.

Hayooo.... siapa yang mau nekat menerobos...untuk memetik barang sebiji saja oce-nya??

Anthurium Mancuniense
Dilindungi Pemerintah Jamaica


Anthurium Air Mata Bunda

Anthurium Air Mata Bunda
Berganti Nama Tirtowulung


Di masa penuh gejolak, yang mulai berlangsung sejak Juli 2007, semua tampak indah. Bisnis Anthurium berkilau laksana berlian 24 karat. Orang dari berbagai kalangan masuk ke dalamnya. 

Adjie, pengusaha material bangunan di Salatiga, menaruh sekira Rp 200 juta untuk pemburuan induk dan bibit berkualitas. Ginting Sri Kusmayadi, pengusaha furnitur di Solo, banting setir ke Anthurium. Bayan Tarso, pamong desa di Karanganyar, melupakan dulu bisnis kendaraannya sebagai makelar. Ia total terjun ke Anthurium dan dari sana ekonominya beranjak naik. Ia bahkan bisa mengupah sampai 100 orang untuk berbagai pekerjaan, mulai renovasi rumah hingga membangun fasilitas sentra produksi Anthurium.


Transaksi-traksasi heboh terdengar di sana-sini. Varian Gelombang Cinta Air Mata Bunda milik Rina Iriani, bupati Karanganyar, tembus sampai Rp 500 juta lebih ketika berlangsung pameran Anthurium di Lapangan Banteng, Jakarta, pada 2007. “Itu setelah saya ganti namanya,” kata Iriani dalam suatu perbincangan di kediamannya, di Karanganyar. “Air Mata Bunda” mengacu pada Anthurium yang suka mengeluarkan air saban pagi atau sore. Bukan sesuatu yang ajaib, sebenarnya. Air yang keluar di lekukan pinggiran daun, sesungguhnya gejala biasa akibat banyaknya kandungan air. Dunia botani menyebut hal itu sebagai “gutasi”.


Iriani tak tertarik dengan nama itu. Ia memberikan nama baru untuk Anthurium yang memiliki gejala gutasi itu dengan nama baru: “Tirtowulung”. Nama baru yang memberinya hoki luar biasa.


Gejolak transaksi makin tak tertahankan. Demand tak lagi sebanding dengan supply. Pamor Anthurium menanjak hingga mencapai harga yang nyaris tak bisa diterima akal sehat. “Jenmanii Supernova bisa seharga Kijang Inova,” kata Rina Iriani dalam nada bercanda.


Tak hanya seharga Inova sesungguhnya, tapi bahkan Jaguar, BMW atau sebut mobil mewah lainnya. Santer tersiar kabar, di Desa Nglurah, Tawangmangu, pengusaha Wijaya asal Bali, membeli satu pohon varian Anthurium Jenmanii senilai Rp 1,4 miliar. Di Yogyakarta, pengusaha rokok Bambang merogoh Rp 1,5 miliar untuk satu pohon varian yang hampir sama. Di Solo, kebun Ginting Sri Kusmadi, yang dikonsep hingga sekelas “galeri”, ditawar Rp 4 miliar.

PENGERTIAN GUTASI

Gutasi  adalah peristiwa pengeluaran air melalui ujung daun yang disebut dengan Gutatoda atau Hidatoda. Air yang dikeluarkan pada peristiwa ini berupa butiran air yang berada di tepi daun, tepatnya pada ujung-ujung tulang daun.


  Gutasi
Gutasi pada daun tumbuhan anting-anting

Gutasi terjadi pada saat air tanah jumlahnya cukup banyak sedangkan kelembaban udara tinggi, sehingga laju penguapan rendah. Akibat dari kondisi tersebut air yang telah diserap tumbuhan tidak dapat keluar melalui penguapan / transpirasi  melainkan harus keluar melalui peristiwa Gutasi . Peristiwa ini umumnya terjadi pada malam hari atau pagi hari.

Air yang keluar melalui peristiwa Gutasi ini tidak hanya berupa air saja, melainkan air beserta zat-zat yang terlarut didalamnya yaitu berupa garam mineral, dan juga berupa vitamin, gula, asam amino, dan enzim.

Peristiwa Gutasi ini tidak dapat diamati pada semua jenis tumbuhan,  umumnya hanya pada tumbuhan yang memiliki laju gutasi tinggi yaitu tanaman herba , rumput-rumputan, tanaman air dan beberapa Anthurium juga bisa mengalami gutasi.

Gutasi
Gutasi
Anthurium Air Mata Bunda

Melihat Gejala Busuk Akar dari Permukaan Daun

Melihat Gejala Busuk Akar dari Permukaan Daun

 
Bila selama ini sebagian Anthuriumania mengaku susah mendeteksi serangan busuk akar, itu wajar. Pasalnya serangannya sendiri terjadi di dalam pot yang tidak setiap saat bisa dilihat dengan leluasa, apalagi kalau tanamannya jumbo. Namun kini tanpa membongkarnya media kita bisa mendeteksi penyakit ini. Caranya??


http://farm7.staticflickr.com/6217/6258836481_004a2d9f23_o.jpgUmumnya, penyakit, busuk akar baru terdeteksi saat Anthurium kesayangan sudah dalam kondisi parah. Tanda-tandanya, bagian tepi daun banyak yang menguning. Atau tunasnya tidak makin membesar dari daun sebelumnya, melainkan makin kecil.

Pada kondisi seperti ini, kalau tanaman tersebut dibongkar sudah pasti porsi akarnya yang busuk sudah cukup banyak, berkisar 75% dibanding perakaran yang sehat. Tanda-tanda akar sehat adalah bila warnanya putih bersih serta nampak berisi.

Bila melihat sebagian besar akar sudah terlihat kecoklatan serta nampak tak berisi serta sebagian lain sudah benar-benar terlihat membusuk, tentu saja bakalan susah buat menyelamatkan Anthurium bersangkutan. Kalaupun bisa diselamatkan rekondisinya membutuhkan waktu yang lama.

Deteksi Dini

Sebenarnya, deteksi dini bisa dilakukan untuk mencegah penyakit mematikan ini. Tak perlu membongkar media buat melihat kondisi perakaran. Cukup mencermati secara berkala bagian tepi daun. Kalau bagian tepi daun muncul warna kuning seperti gejala sun bum (terbakar matahari), pertanda tanaman ini terserang busuk akar.
Kalau sun bum, kan tak hanya di tepi daun. Tetapi bisa di tengah-tengah daun atau di mana saja. Khusus busuk akar gejala menguning hanya terlihat di tepian daun.

Segera lakukan langkah pencegahan bila melihat tanda-tanda seperti itu. Kalau tidak segera dilakukan pencegahan maka penyakit busuk akar akan segera menjadi akut. Tak sampai dua bulan tanaman akan segera mati.

Antisipasi Sebelum Mematikan

Mengantisipasi agar penyakit ini tak sampai parah, sebenarnya sederhana saja. Pengobatannya cukup dengan menggunakan fungisida dengan dosis 5 gram (1 sendok makan) untuk 1 liter air. Kocorkan 1 liter larutan fungisida tadi merata pada seluruh akar lalu ulangi tiap minggu sekali.

KLIK - Detail
Bila dalam seminggu berikutnya tidak muncul lagi warna kuning di bagian lain di daun yang sama berarti serangan telah berhenti. Pengobatan yang dilakukan telah memberkan hasil positif. Meski serangan busuk akar telah diatasi, namun pengocoran secara rutin tetap diperlukan sesuai anjuran.

Bagaimana kalau serangan busuk akar sudah dalam tahap parah? Pengobatannya harus dengan membongkar tanaman dari medianya. Besihkan akar dari media tanam. Setelah bersih potong akar-akar yang busuk dengan gunting. Selanjutnya rendam dengan fungisida di atas dengan dosis seperti anjuran.
KLIK - Detail
Adapun lama perendaman minimal 1 jam. Setelah itu tanaman tadi bisa ditanam lagi, tapi harus pakai media baru yang bersih dan steril. Media lama sebaiknya dibuang atau dibakar.

KLIK - DetailSebaiknya juga memakai pot baru, pot lama kalau mau dipakai lagi harus dicuci bersih bila perlu cuci pakai deterjen agar jamur penyebab busuk akar yang barangkali menempel di pot bisa larut atau hilang.

Setelah direpoting, tanaman tersebut harus ditempatkan di lokasi yang agak teduh. Pasalnya kondisi perakaran belum sempurna dan banyak akar yang terpaksa harus dipotong karena busuk tadi.

Bila dalam sebulan kemudian tampak muncul akar bagus di bagian permukaan, barulah tanaman tersebut diletakkan di tempat yang cukup matahari.

Yang Khas dari Varigata Berkualitas

Yang Khas dari Varigata Berkualitas
Gelombang Cinta Varigata yang berkualitas tentu saja harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: 

SEBARAN
Baik totol putih atau kuning ciri khas varigata harus menyebar secara sporadis. Artinya menyebar merata di sekujur badan daun. Selain itu seluruh daun baik daun muda atau tua harus mengalami varigata. Banyak kasus disebut semi varigata karena yang mengalami varigata hanya daun muda, begitu jadi tua varigatanya hilang alias jadi hijau kembali semula. Begitu pula yang tampil loreng tidak seluruh daun tetapi sebagian saja jelas kurang berkualitas.

POLA
Akan lebih baik bila varigatanya ada pola tertentu seperti batikan, totol atau loreng. Prinsip keseimbangan antara pangkal dan ujung daun. Serta ketajaman pola verigata juga jadi pertimbangan.

KESEHATAN
Seringkali Gelcin varigata dianggap kelainan gen. Sehingga identik dengan sifat mudah sakit dan rentan. Maka dari itu varigata berkualitas bila tampilan tetap kokoh, daun roset dan kaku serta mampu tampil jumbo. 





Yang Khas dari Varigata Berkualitas