Menyilang Butuh Waktu dan Ketelatenan

Menyilang Butuh Waktu dan Ketelatenan

Pengalaman Hariyanto, seorang guru SD yang sudah puluhan tahun menekuni dunia hookeri. Dari ketekunannya, bapak yang tinggal di Gebung, Katikan, Kedunggalar, Ngawi, Jatim, ini berhasil memajukan desanya dengan Anthurium.



Untuk mendapatkan hasil silangan yang bagus, tentu membutuhkan waktu yang lama. Juga ketelatenan. Tak cukup setahun mengetahui hasilnya, tutur Hari.

Buat gambaran, dari mulai dikawinkan saat masih  tongkol sampai siap menjadi bibitan minimal membutuhkan waktu setahun Usai dikawinkan, tongkol itu akan butuh waktu lebih dari 5 bulan untuk siap dipanen untuk kemudian disemai. Setelah biji berkecambah juga masih memerlukan waktu 1-2 bulan untuk bisa mengeluarkan 2-3 helai daun.

Sampai remaja, hingga bentuk dan karakter tanaman bisa terlihat jelas paling tidak membutuhkan waktu 6 bulan lebih. Baru beranjak dewasa, atau berumur sekitar setahun, bisa dilihat bagus atau tidak.

Jadi kita harus telaten dan sabar, ia berharap maklum. Bila memang bagus, Hari akan meneruskannya, tapi bila kurang bagus ia akan menyetop persilangan tersebut. Karena mengedepankan kualitas itulah ia tak asal rilis produk cross breed-nya.

Berdasar pengalaman saya, hasil silangan yang saya lakukan selalu memilki nilai plus alias lebih baik dari kedua indukannya.


SEJUMLAH HIBRID FAVORIT HARI

Dari sekian banyak hasil silang Hari, ada beberapa yang begitu difavoritkan oleh komunitas Anthuriumania. Inilah beberapa hasil silangannya:
1. Dark Green
Adalah persilangan antara hookeri Hijau dengan garuda Merah.
2. Red Devise
Persilangan antara hookeri Merah dengan Black Selvit.
3. Silver Green
Produk hasil persilangan dari hookeriHijau jenis Wayang dengan hookeri Merah Lokal.
4. Garuda Beauty

Black Series Tak Semua Tahan Panas

Black Series Tak Semua Tahan Panas
Awas daun Terbakar Akibat Terapi Panas

Berawal dari keinginan mengoleksi Anthurium Black Series di daerah panas atau datarn rendah. Yang terjadi, si hitam manis justru merana. Bukannya makin gelap tetapi malah lenyap gejala kegelapannya.


Maklum untuk jenis Black Beauty sering hitamnya pudar begitu diboyong ke daerah panas seperti Surabaya, Semarang atau Jakarta. Karena itu bila menginginkan koleksi black series sebaiknya memilih black series yang tahan panas. Dan terbukti begitu dipelihara di daerah panas hitamnya tambah legam.

Belakangan berkembang informasi bahwa untuk black series daerah panas maka hitamnya semakin legam saat ditanam di kawasan berhawa panas. Namun realita itu membuat banyak Anthuriumania yang salah mengartikan. Mereka menganggap black series spesialis panas justru akan makin legam saat intensitas panasnya ditambahi. Akibatnya fatal!!

Tak sedikit Anthuriumania yang kemudian lantas menjemur Anthurium black-nya dengan harapan biar semakin hitam. Saking semangatnya mereka melakukan terapi panas sampai ada yang menjemur di tempat terbuka tanpa paranet sama sekali. Itu dilakukan tidak saat pagi hari saja tetapi bisa sampai jam 11.00 siang.

Lalu apakah benar daunnya lebih hitam? Ternyata tidak. Justru ujung daunnya terbakar (sunburn). Anthurium khususnya jemani dan black series, sebisa mungkin ditempatkan di lokasi yang ada naungan. Di bawah pohon bisa, teras juga bisa tetapi paling praktis dan aman yaitu memelihara tetap di bawah paranet atau polykarbonat.

Amati Bentuk Daun

Anthurium tanaman hias indoor maka tidak tahan bila terkena sinar matahari langsung. Selama bentuk daunnya seperti hati maka ketahanan terhadap panas masih terbatas. Karena di situ ada gen Black Beauty atau Black Selvit yang memang tidak tahan di daerah panas. Dan sebisa mungkin tidak menjemur Anthurium terlalu lama pada saat bibitan. Dampaknya daun lemas dan bisa mati.

Namun bila mendapati yang berdaun memanjang seperti keris hitamnya legam maka jenis ini lebih tahan panas. Sayangnya jenis ini dianggap kurang menarik sehingga penggemarnya terbatas.

Yang Tahan dan Tidak Tahan Panas


Agar tak salah kaprah sebaiknya memahami beberapa jenis Anthurium yang dikenal tahan dan tidak tahan panas. Urutan ketahanan panas Anthurium dari yang tidak tahan panas sampai yang tahan panas adalah sebagai berikut:
- Jemani
- Black beauty dan variannya
- Hookeri dan keluarga hookeri
- Gelombang Cinta

Black Series Tak Semua Tahan Panas
Awas daun Terbakar Akibat Terapi Panas

Hybridisasi, Penyumbang Keberagaman Terbesar

Hybridisasi, Penyumbang Keberagaman Terbesar
Anthurium bonplandii
Selain karena perbedaan klimat, yang acap membuat sebuah spesies atau jenis semoyang yang berbeda-beda bentuk, adalah karena proses hybridisasi.


Anthurium jungle bush
Beberapa jenis Anthurium secara genetis diketahui bukanlah spesies aslinya. Mudahnya melakukan persilangan atau hybridisasi menyebabkan banyaknya varietas yang mungkin secara genetik menyebabkan sifat-sifat resesif yang seharusnya tampak menjadi tertutup oleh gen dominan.

Maka muncullah sekian banyak jenis dan nama di pasaran. Misalnya, ada hookeri badak, hookeri giant, hookeri cobra, hookeri supernova, hookeri naga dan lainnya yang sebetulnya semua itu bermuara pada satu spesies yaitu hookeri jungle bush.
Jemani mangkok
Atau Anthurium bonplandii sub spesies guayanum yang mirip mangkok, kemudian berkembang menjadi jemani mangkok, jemani centong, pagoda dan lainnya. Karena proses persilangan atau hybridisasi itulah si mangkok kemudain jadi sekian ragam nama itu.






Jemani centong                                   Jemani pagoda
Jangan lupa bahwa fenotype yang dimunculkan oleh suatu jenis Anthurium belum tentu menunjukkan genotype-nya. Kadang faktor perlakuan dan adaptasi sangat memungkinkan menjadi penyebab tidak munculnya karakter tertentu.

Hybridisasi, Penyumbang Keberagaman Terbesar


Bikin Corak Varigata Bertahan Selamanya

Bikin Corak Varigata Bertahan Selamanya


Sampai saat ini banyak Anthuriumania yang memperlakukan Jemani Varigata sama dengan jemani normal. Dimana Jemani Varigata tersebut diberi perlakuan pupuk kimia, pupuk daun, hormon sintetis dan formula kimia lainnya.

Padahal kalau mau tahu efeknya, corak varigatanya itu kadang bisa luntur alias menghilang. Bisa pula berubah menjadi corak lain. Atau bahkan menjadi daun yang normal kembali dengan ciri khas hijau, berkerut dan tebal. Itulah kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika Jemani Varigata disentuh dengan formula kimia.

Ir. Dede Bahar, kolektor asal Surabaya, punya tips jitu dalam mempertahankan corak dan warna daun Jemani Varigata. Apa?? Ternyata ia "mengharamkan" Jemani Varigata tersebut tersentuh formula kimia. Sedikitpun dilarang Jemani Varigata diberi perlakuan pupuk kimia.
 
Untuk meningkatkan pertmbuhan Jemani Varigata itu, Dede Bahar cuman memberi pupuk organik Guano (kotoran kelelawar). Kata dia, Jemani Varigata juga butuh unsur hara untuk mempertahankan pertumbuhannya. Tapi hara itu bukan disuplai dari formula kimia melainkan dari formula organik.
 
Pupuk yang diberikan pada media tanam berupa Guano. Pupuk ini ditebar tiap 2 bulan sekali dengan kadar 2 sendok makan. Supaya lebih efektif, media tanam Jemani Varigata itu dikocor pupuk organik cair yang mengandung mikroba-mikroba pengurai.

Dalam ini bisa mengocorkan EM-4, EM-8, Symbios dan lainnya. Pupuk organik cair ini dilarutkan dulu dalam air. Ditambahkan pula molase (tetes tebu) sebanyak 10 cc ke dalam larutan tersebut.

Lalu diaduk hingga merata serta dikocorkan pada media tanam tiap 2 minggu sekali sebanyak 250 cc per pot. Dengan perlakuan itu, Jemani Varigata tetap tumbuh normal tanpa merusak dan menghilangkan warna mutasinya. 

Bikin Corak Varigata Bertahan Selamanya 
 

Lidah Naga, Disebarin Antar Kolektor

Lidah Naga, Disebarin Antar Kolektor



Seperti juga Gelcin Varigata, Gelcin Lidah Naga juga tak beredar luas di pasaran. Pasalnya hanya kalangan kolektor saja yang menyimpannya. Sudah begitu, meraka juga tak mudah melepas bibitannya ke pasaran. Pikir mereka, bakal tak menjadi eksklusif, harganyapun bisa anjlok bila beredar di pasara luas.

Karena itu mereka lebih memilih mengedarkan antar sesama kolektor. Yang lebih ekstrem mereka memilih memangkas tongkolnya agar tak menjadi bibitan yang membuat suplainya meledak di pasaran.
Apa pasal?? Karena Lidah Naga inlah salah satu spesies gelcin yang tergolong langka di dunia.

Mau tahu ciri-cirinya?? Ujung daunnya yang biasanya lancip, punya lidah naga malah terlihat agak tumpul saat masih muda. Saat daun itu menjadi tua, maka ujungnya akan membelah menjadi dua. Mirip lidah naga seperti yang digambarkan selama ini. Tak satu atau dua daun, tetapi seluruh daunnya akan terbentuk seperti itu ujungnya.

Tanda-tanda kemunculan lidah bercabang itu sebenarnya sudah bisa dilihat sejak dini. Cukup perhatikan saja tulang daunnya di dekat ujung daun. Akan memecah menjadi dua, bila sudah cukup tua, dua ujung tulang daun itu akan membelah menjadi dua ujung yang meruncing.

Lidah Naga, Disebarin Antar Kolektor
 

Melacak Indukan Jemani Escobar

Melacak Indukan Jemani Escobar
Silangan Unggulan dari Dua Indukan Berkelas

Melacak indukan jemani Escobar. Merupakan hal yang harus dilakukan untuk menemukan sebuah jawaban seperti apakah indukan dari jemani yang kemunculannya sempat menghebohkan dunia maya, tempat Anthuriumania biasa berkongkow di internet.

Di pertengahan januari 2009 yang lalu Anthuriumania Jakarta memang pada membicarakan jemani ini. Jemani Escobar, begitu namanya. Sontak membuat pameran-pameran jadi sarana perburuan, terutama bibitan dan usia remajanya.

Sebenarnya dimana keberadaan jemani Escobar yang termasuk hybrid ini. Ada kolektor yang boleh dibilang baru di Jakarta memilikinya. Tapi tekesan diam dan jarang menampilkan koleksinya itu ke permukaan. Kecuali turun ke kontes.

"Awalnya sih saya tak tahu kalau koleksi saya ini adalah jemani Escobar," tutur Angga, sang kolektor yang tinggal di Slipi, Jakarta Barat. Koleksinya itu memang acap menang di sejumlah kontes di Jabodetabek. "Tahunya, saya mengira malah Cobra varian saja," sambungnya.

Ia  yang termasuk pemilik tangan kedua jemani Escobar, menceritakan asal-usul jemaninya itu. Dia membelinya dari tangan salah satu kolektor yang bernama Hendra Bogana. Transaksinya waktu itu senilai Rp 50 juta. "Saya tidak tahu. Kalu jemani yang saya beli dari tangan Hendra adalah jemani Escobar asli. Awalnya saya mengira jemani Escobar ini malah tergolong Cobra varian," senyum Angga.

Masterpiece Karya Budi Ramayana

Setelah ditelusuri dari mana asal-usul jemani Escobar dan siapa breedernya?? Hendralah yang bisa menjelaskannya waktu ketemu di pameran tanaman hias yang berlangsung di Monas. Ia menyebut, jemani Escobar ini ternyata berasal dari Jateng. Soal siapa yang menyilangkanya ia menunjuk nama Budi Ramayana. Nama yang sudah tidak asing lagi bagi Anthuriumania. Ia adalah sosok yang getol memburu dan mengoleksi varian jemani berkelas.

Jemani Escobar adalah hybrid hasil silangan dari jemani Cobra Katalog dan jemani Esmeralda. Jadi memang masih ada bau cobranya.

Nah..ternyata dari dua indukan itulah Budi melakukan cross pollination atau penyerbukan silang secara buatan. Dan berhasil mendapatkan hybrid yang sekarang namanya melejit, jemani Escobar.

"Saya sendiri yang mendapat keterangan itu dari Budi. Dia bilang kalau jemani Escobar merupakan hybrid hasil persilangan Cobra Katalog dan Esmeralda," jelas Hendra Bogana.

Warisan Karakter Istimewa Dua Induknya

Karakter dari dua indukan jemani papan atas, jelas Escobar mewarisi dua sifat unggul induknya. Gurat uratnya jelas itu karakter khas jemani Cobra Katalog.
jemani Esmeralda

jemani Cobra Katalog
Begitu pula dengan beberapa bagian dari pola lekukan leher daunnya. Itu karena seperti dituturkan Budi, indukannya jemani Cobra Katalog dijadikan betinanya, sedang jemani Esmeralda sebagai penyumbang serbuksari (pejantan). Dari tongkol jemani Cobra Katalog itu pulalah biji (oce) diambil lalu disemaikan.

Bentuk daunnya yang lebih cenderung melebar bagian tengahnya, ujungnya tumpul dan oval, adalah ciri khas yang dimiliki oleh jemani Esmeralda. Dan tampilan karakter indah dinilai keutamaan daun Escobar, sudah terlihat mulai dari bibitan 3-5 daun. Pola pertumbuhannya cenderung melebar ke samping. Identitas resmi pola pertumbuhan daun jemani Esmeralda.

Melacak Indukan Jemani Escobar
Silangan Unggulan dari Dua Indukan Berkelas



Artikel Terkait:

Anthurium yang Membawa Hoki

Anthurium yang Membawa Hoki
Yang Dicari Giliran yang Membawa Hoki



Mau tahu jenis-jenis Anthurium apa yang belakangan malah dicari-cari, terutama oleh warga keturunan Tionghoa? Bukannya Cobra Katalog atau hybrid-hybrid tergres. Tapi justru yang puya karakter pembawa hoki.

Lalu bagaimana ciri-ciri khas anthurium pembawa hoki itu? Paranormal papan atas yang menjadi penasehat spiritual penguasa serta pengusaha papan atas itu menyebut sejumlah ciri-ciri tertentu.

"Yang bentuknya seperti wadah. Atau mewadahi sesuatu benda. Seolah seperti tangan yang tengah menengadah menunggu jatuhnya rejeki dari langit" inilah gambarannya.

Na, biar lebih srek, sejumlah foto Anthurium lalu kita sodorkan padanya. Ia-pun lansung menunjuk ke sejumlah kultivar jemani dan beberapa kultivar hookeri. "Meski saya juga menyukai dam memelihara Anthurium. Tapi saya tak kurang faham ternyata ada juga jenis yang benar-benar bagus buat hoki," guman sang suhu saat melihat jemani Mangkok, Kool dan Centong.

Ini klop dengan realitas di lapangan. Karena jenis-jenis itulah yang kini banyak peminatnya. "banyak yang nyari jemani mangkok, Hookeri Merah atau Super Red" tutur sejumlah stan di pameran yang digelar di Jabodetabek, Yogya, Solo dan Surabaya.

Karena tak tanggap situasi, para pedagang itu umumnya juga tak aji mumpung. Tak mengerek harganya. Akibatnya, terutama Mangkok dan Mngkok Super, menghilang di pasarn. "Harganya standar saja. Buat bibitan 3-5 daun harganya juga normal-normal saja. Tapi barangnya itu loh yang susah didapat," aku seorang pemilik stan di sebuah pameran.


Di bawah ini beberapa Anthurium yang diyakini bisa membawa hoki:

1. Jemani Mangkok Super
Ini dia sang jawara pembawa hoki 

2. Jemani Mangkok
Menyedot rejeki karena daun mudanya mirip corong yang mengalirkan rejeki ke pemiliknya

3. Jemani Centong Super

4. Jemani Centong
 Makin besar akan makin pintar mendatangkan hoki


5. Jemani Kol
Bila sampai daun tertuanya makin bertumpuk feng shui akan semakin bagus sebagai penarik hoki

6. Jemani Kol Pagoda
Meski tak sebagus Mangkok dalam menarik rejeki tapi kol tergolong jemani hoki.

7. Jemani Jaipong Super
Meski tak sebagus mangkok dalam hal menarik rejeki namun posisinya struktur daun yang menengadah membuatnya potensial mendatangkan hoki

8. Hookeri Super Red
Warna merahnya itulah yang menjadi simbol rejeki/hoki

Anthurium yang Membawa Hoki

Artikel Terkait:
Gelcin, Si Klasik yang Tak Lekang Jaman
Black Blade, Perpaduan Raja dan Ratu Anthurium 
Garuda yang Mendunia
Gelombang Cinta Raffles Susah Berbiak?  
Anthurium Corong, Lentii, dan Bintang Kejora, Masih Semoyang? 
Anthurium Jari Membawa Hoki 
Lidah Naga, Disebarin Antar Kolektor 
Anthurium yang Membawa Hoki

 


Memunculkan Kelainan dan Varigata

Memunculkan Kelainan dan Varigata
dengan Treatment Roundup 

Mau bikin varigata? Ada banyak cara, mulai yang sederhana sampai yang paling rumit. Prinsipnya, varigata sebetulnya adalah "merusak" tanaman bersangkutan sehingga menjadi punya kelainan. Salah satu cara yang relatif sederhana adalah dengan treatment Roundup.

Otak-atik gen Anthurium memang tidak ada habis-habisnya terutama bertujuan menghasilkan tanaman varigata. Beberapa bahan telah dicoba dengan harapan merusak gen Anthurium hingga memiliki morfologi dan pertumbuhan yang menyimpang dari asalnya.

Bahkan bahan-bahan ekstrem sekelas herbisida Roundup pun mulai digunakan untuk bahan coba-coba itu. Cairan yang aplikasinya lewat disemprot atau disiramkan itu adalah salah satu merek dagang herbisida yang banyak dijual di pasaran. Harganya juga tak mahal karena memang biasa digunakan oleh petani.

Kalau mau jujur, Roundup sebetulnya merupakan herbisida yang berfungsi membunuh gulma dan tanaman pengganggu lainnya di persawahan. Misalnya rumput, ilalang atau tanaman-tanaman pengganggu tanaman utama lainnya. Roundup itu cukup disemprotkan ke daun tanaman pengganggu maka tanaman itu akan segera mati dengan sendirinya.

Ironisnya, ternyata "keperkasaan" Roundup membasmi gulma itu bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan Anthurium "berkelainan", misalnya memunculkan varigata. Memang beresiko, karena bisa mendatangkan kematian bagi tanaman bersangkutan. "Asal dosisnya tak berlebih, tanaman itu akan bisa tetap hidup," tutur salah seorang Anthuriumania asal Malang yang kebetulan juga mahasiswa Fak. Pertanian

Ia setidaknya sudah mencoba terapi Roundup itu untuk menciptakan sejumlah Anthurium ABG dan remaja miliknya menjadi varigata. Varigatanya sempurna, bahkan sampai ada yang putihnya bles.

Sayang seperti diakuinya tak bisa permanen, varigatanya itu hanya sementara. Saat muncul tunas baru, biasanya akan kembali hijau, papar cowok yang ogah disebukan jati dirinya. "Entar saya dikira tukang tipu bikin varigata, padahal saya kan hanya eksperimen"..candanya. 

Menyimpang

Dimana Anthurium yang di treatment punya karakter yang menyimpang dari induknya. Umpama lekukan daun-daunnya jadi lebih terjal. Ada lagi daun-daun baru yang keluar berwarna putih alias albino. Bisa pula timbul bercak pada permukaan daun. Dan banyak lagi penyimpangan yang terjadi.
Mengingat senyawa dalam herbisida itu merusak gen dan jaringan maristem (titik tumbuh) Anthurium, maka titik tumbuh itu akan mengalami penyimpangan yang diekspresikan dalam bentuk daun-daun yang bermutasi tadi.

Sayang mutasi ini tidak berlangsung lama karena tanaman yang dieksperimen tadi akhirnya merana. Bahkan ia sulit tumbuh sempurna seperti induknya. Dengan demikian otak-atik ini butuh penelitian yang efektif dalam "melahirkan" Anthurium varigata.



Teknik Aplikasi, Cukup Disemprotkan

Adapun cara kerja Roundup demikian. Ketika larutannya disemprokan (dosis 2 cc per liter air) pada titik tumbuh bibit Anthurium, maka senyawa glyphosate yang terkandung di dalamnya langsung mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino dalam sel titik tumbuh Anthurium.

Senyawa Roundup itu menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip sekaligus menjadi konsubstrat dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya.

Cara kerja lainnya, senyawa kimia Roundup tersebut akan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan dalam sel-sel Anthurium yang diuji coba.

Sementara aplikasi Roundup dalam coba-coba tersebut demikian:

- Siapkan bibit Anthurium umur 1-2 bulan dengan jumlah daun minimal 2 helai.
- Siapkan larutan Roundup dengan dosis 2 cc per liter air.
- Semprotkan larutan tersebut pada titik tumbuh (tunas pucuk) bibit Anthurium bersangkutan.
- Penyemprotan larutan tersebut cukup sekali saja.
- Bibit Anthurium dipelihara seperti biasa.
- Beberapa minggu berikutnya tunas-tunas baru akan tumbuh dengan kondisi yang menyimpang.

Mau Mencoba??

Memunculkan Kelainan dan Varigata 



Artikel Terkait :  
Memunculkan Kelainan dan Varigata
Varigata, Terjadinya Perlahan Mulai Bibitan
Varigata dan Karakter Tidak Muncul Tiba-Tiba 
Trik Mencetak Varigata Sejak Tongkol  
Bikin Corak Varigata Bertahan Selamanya
Memperpanjang Usia Bibitan Albino 
Memunculkan Mutasi dan Varigata
Yuk Mengenal Aneka Varigata 
Yellow Variegata, Menembus Batas Antar Spesies
Yang Khas dari Varigata Berkualitas