Eksotika Sang Ratu Jaipong

Eksotika Sang Ratu Jaipong
Sempat menghilang muncul lagi di Jabar

Lama menghilang dari peredaran, jemani Ratu Jaipong tiba-tiba muncul kembali ke permukaan. Keistimewaannya yang satu ini, adalah daunnya yang memanjang lalu menekuk ke bawah, menoleh ke samping searah. Tangkainya yang panjang, ternyata justru salah satu kelebihannya.


Di Jabar, Ratu Jaipong adalah salah satu jenis Anthurium yang begitu diidolakan sejak awal-awal ngeboomnya Anthurium beberapa tahun silam. Namun tiba-tiba saja eksotika-ya tak lagi bisa dinikmati lantaran keberadaanya seperti tiba-tiba ditelan bumi.

Selama ini memang sepertinya sengaja disimpan kalangan kolektor agar tak tercampur aduk dengan hingar-bingarnya aneka kultivar lainnya.
Sepertinya ada komando bahwa si Ratu Jaipong harus segera disimpan agar tak lepas ke luar Jabar. Coba perhatikan di pameran-pameran, adakah yang jual bibitannya. Itu semua karena memang mulai indukan, bakal indukan, remaja sampai bibitan sengaja disimpan untuk suatu saat nanti akan dikeluarkan, kata salah seorang kolektor kakap asal Bogor.

Meski mengoleksi puluhan indukan dari berbagai kultivar favorit, sang kolektor mengaku, Ratu Jaipong-lah satu-satunya yang paling disukainya. Sekaligus yang paling diminati buat dipinang saat dikunjungi kolektor-kolektor sejawatnya.

Gimana ya...Tahu sendiri..kan, kalau Ratu Jaipong itu selama ini hanya dikenal namanya doang tapi orang-orang susah melihat sosok fisiknya. Pasalnya selain populasinya yang amat jarang, yang sudah berkatagori indukan sebenarnya hanya di kalangan kolektor saja.

Di tangan kolektor tentu saja berbeda dengan berada di tangan pekebun. Karena kolektor umumnya ogah menjual termasuk melepas bibitannya ke pasaran. Bahkan cenderung untuk tak mengembang-biakannya buat menjaga populasinya agar tak meledak di pasaran.

Esotika di Tangkai Panjang dan Liuk Daun

Tak seperti kultivar ular-ularan yang memiliki eksotika pada tekstur permukaan daun, Ratu Jaipong justru pada tangkai dan liukan daunnya. Denga komposisi daun yang lebat memutar searah, tentu memberikan keindahan tersendiri.

Coba saja tempatkan di teras rumah. Pasti keren abis, daunnya tebal, empuk, bergurat urat khas, menjuntai dan meliuk. Keren...kan.

Dilihat dari atas sang Ratu Jaipong mirip semburan air mancur yang menari-nari. Saat masih bibitan, Ratu Jaipong memang tak beda jauh dengan jemani tanduk. Tapi bedanya, tanduk kurang begitu lebat daunnya. Barulah menginjak remaja daunnya akan mulai banyak. Sedangkan Ratu Jaipong, sejak masih bibitan daunnya sudah relative banyak. Tapi sayangnya, saat ini susah sekali menemukan bibitan Ratu Jaipong di pasaran.

Eksotika Sang Ratu Jaipong
Sempat menghilang muncul lagi di Jabar

1 komentar: